Lihat ke Halaman Asli

Kini Banyak yang Menambang Cryptocurrency dengan Telegram, Amankah?

Diperbarui: 18 Juni 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Cryptocurrency (sumber: pexels.com)

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi blockchain, penambangan cryptocurrency, atau yang biasa disebut dengan istilah mining, semakin popular di kalangan masyarakat. Mining adalah proses validasi transaksi dan menciptakan blok baru dalam blockchain, pada saat itu sebuah kripto akan diberikan sebagai insentif kepada penambangnya. Pada awalnya, penambangan cryptocurrency hanya bisa dilakukan dengan menggunakan hardware khusus yang cukup mahal, namun kini telah muncul alternatif baru, yaitu mining cryptocurrency dengan Telegram.

Apa itu Telegram?

Telegram adalah salah satu aplikasi messaging yang sangat populer dan digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Dikembangkan oleh Pavel Durov, aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2013 sebagai alternatif untuk aplikasi messaging lainnya seperti WhatsApp atau Facebook Messenger.

Ilustrasi aplikasi telegram (sumber: airtel.in)

Telegram menawarkan banyak fitur menarik yang tidak dimiliki oleh aplikasi messaging lainnya yang serupa, seperti kemampuan untuk mengirim pesan yang dienkripsi end-to-end, layanan cloud-based messaging, dan kemampuan untuk membentuk grup atau channel dengan anggota tak terbatas.

Saat ini, Telegram juga digunakan oleh banyak orang untuk melakukan transaksi cryptocurrency, seperti pembelian dan penjualan atau bahkan mining, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, Telegram juga digunakan untuk membentuk komunitas dan forum diskusi mengenai cryptocurrency. Berkat kemampuan Telegram untuk mengatur channel dan grup dengan jumlah anggota tak terbatas, para pengguna menjadi lebih mudah untuk bertukar informasi dan ide seputar cryptocurrency.

Meskipun keamanan Telegram pernah menjadi perdebatan, namun seiring berjalannya waktu, Telegram terus memperkuat sistem keamanan dan privasinya dengan menghadirkan berbagai fitur baru. Seperti sistem Two-Factor Authentication (2FA) yang memastikan bahwa hanya pemilik akun saja yang dapat mengakses aplikasi, dan penghapusan fitur eksplisit untuk sharing konten seksual. Hal ini membuat Telegram semakin aman dan nyaman untuk digunakan oleh penggunannya.

Dalam dunia cryptocurrency, Telegram memang masih tergolong sebagai platform alternatif, namun kepopulerannya terus meningkat dan semakin banyak digunakan oleh banyak orang untuk melakukan aktivitas seputar cryptocurrency. Dalam hal keamanan, pengguna dapat mengikuti panduan dan tips yang spesifik untuk memastikan keamanan data dan aktivitasnya. Dengan begitu, pengguna dapat memanfaatkan Telegram dalam melakukan transaksi dan mining cryptocurrency dengan aman dan nyaman.

Mining menggunakan Telegram menjadi alternatif yang mudah dan murah

Meskipun mining menggunakan Telegram menjadi alternatif yang mudah dan murah. Namun, seperti halnya metode mining lainnya, mining menggunakan Telegram juga memiliki resiko yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para pengguna. Pertama-tama, meskipun Telegram menawarkan enkripsi pesan end-to-end yang melindungi pesan dari akses oleh pihak ketiga, namun masih ada risiko terhadap keamanan akun pengguna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline