Masyarakat desa yang selama ini seringkali dianggap tertinggal dari perkembangan zaman, kini dapat memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk mengembangkan perekonomiannya. Pemanfaatan teknologi digital yang baik dan benar dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi desa serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Adopsi teknologi digital di pedesaan dapat menghasilkan berbagai produk dan jasa baru yang baru tercipta seiring dengan meningkatnya permintaan dan kebutuhan pasar. Contoh penerapan teknologi digital pada bidang pertanian adalah pemanfaatan sensor untuk mengukur kadar kelembaban tanah, suhu udara dan jumlah cahaya matahari yang diterima tanaman sehingga dapat digunakan untuk mengatur sistem irigasi dan pemupukan secara efektif. Selain itu teknologi digital juga dapat dimanfaatkan untuk mempercepat transaksi jual beli hasil pertanian, sehingga masyarakat desa dapat menjual hasil panennya dengan lebih cepat.
Pemanfaatan teknologi digital juga mendorong masyarakat desa untuk berinovasi dan menciptakan layanan baru. Contohnya ialah masyarakat desa yang mengembangkan aplikasi marketplace dengan fitur yang menjembatani pembeli dan penjual lokal di sekitar desanya. Dalam marketplace tersebut, masyarakat desa dapat menawarkan hasil tani, kerajinan tangan, serta jasa keahlian lain yang dimilikinya. Layanan-layanan tersebut bisa dengan mudah dipromosikan melalui media sosial modern seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Namun demikian, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam menerapkan teknologi digital di pedesaan seperti kurangnya infrastruktur jaringan dan keterbatasan akses ke sumber daya manusia yang terampil di bidang teknologi. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat desa perlu bekerja sama untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital agar dapat memberikan dampak yang nyata terhadap perkembangan ekonomi desa secara berkelanjutan.
Di masa pandemi Covid-19 ini, pemanfaatan teknologi digital menjadi lebih penting, sehingga kegiatan usaha, terutama usaha mikro dan kecil, dapat berjalan dan meningkatkan perekonomian desa tanpa harus menghadapi kendala-kendala fisik yang menghambat seperti adanya pembatasan jarak sosial dan lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi digital secara cerdas, masyarakat desa dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan membangun kemandirian di dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dalam jangka panjang, hal ini akan membuka potensi lapangan kerja yang baru, melakukan diversifikasi produk atau usaha, serta meningkatkan daya saing produk-produk lokal sehingga mampu bersaing dan masuk ke pasar global.
Seiring dengan menghadapi tantangan yang ada, teknologi digital juga dapat membantu masyarakat desa menjadi lebih mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi digital yang sangat bermanfaat untuk masyarakat desa adalah literasi teknologi digital.
Masyarakat desa dapat dikembangkan literasi teknologi digitalnya dengan berkolaborasi antara kelompok masyarakat desa, instansi pemerintah setempat atau mitra-mitra pembelajaran digital lainnya. Hal ini bertujuan agar setiap orang, terlepas dari latar belakang dan lokasi tinggal mereka, memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital yang ada.
Dalam pengembangan literasi teknologi digital, masyarakat desa juga perlu memperhatikan aspek kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti pembuat aplikasi dan pembuat platform, universitas terkait, dan pelaku industri teknologi digital. Kerjasama ini dapat mempercepat pengembangan dan investasi teknologi digital di daerah pedesaan dan membuka peluang-peluang baru bagi masyarakat desa tersebut.
Dalam jangka panjang, keberlanjutan ekonomi desa akan tercipta melalui pemanfaatan teknologi digital yang tepat. Pemanfaatan teknologi digital ini akan melibatkan pemanfaatan pertanian secara cerdas, pengembangan infrastruktur digital yang ramah pedesaan, pengembangan kompetensi digital pada masyarakat, dan pengembangan kerjasama antara pemerintah, mitra-mitra industri, dan komunitas pedesaan.