Lihat ke Halaman Asli

Menilai Proses Dari Sebuah Proses

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semua orang pasti setuju, jika merancang adalah sebuah proses, dan proses mengeluarkan, serta membutuhkan energi. Semakin sedikit energi yang dikonsumsi, maka semakin lama pula prosesnya, atau bahkan semakin buruk hasilnya, karena proses tidak berjalan dengan optimal, dan bahkan bisa tewas ditengah jalan, sebelum proses itu diselesaikan.

Desainer, fotografer, pelukis, pematung, videografer, dsb, adalah orang yang selalu bergelut dengan sebuah proses, karena memang itulah inti dari pekerjaanya, yaitu memproses sesuatu. Dan keahlian yang mereka miliki, tentu tidak lepas dari sebuah proses yang sangat panjang, sehingga membuat mereka menjadi mampu didalam menghasilkan sesuatu yang baik. Didalam proses yang mereka jalani, seringkali mereka menghadapi kegilaan, insomania, rasa sakit, dan keringat tentunya. Hal-hal semacam itu, tidak mereka alami satu atau dua kali saja, namun disetiap proses yang mereka jalani.

Dan memang pada kenyataanya didalam kehidupan kita sehari-hari, ada begitu banyak orang yang dengan mudah mengklaim bahwa dirinya adalah desainer, fotografer, ataupun videografer, tanpa melewati sebuah proses, atau bahkan tidak mengerti bagaimana dia berproses, apalagi menentukan harga dari sebuah proses. Dan hal itu adalah seperti halnya hanya dengan memiliki kamera DSLR, lantas layak menyebut dirinya sebagai fotografer, atau seperti halnya hanya dengan memiliki kamera video / handycam, lantas layak menyebut dirinya sebagai videografer, atau bahkan hanya dengan menguasai software grafis, lantas sudah merasa layak menyebut dirinya sebagai desainer grafis. Dan jika demikian adanya, maka setiap orang yang mengendarai mobil pribadi adalah berprofesi sebagai seorang sopir.

Proses adalah sesuatu hal yang sangat penting, apapun profesinya. Dan melalui proseslah penghargaan itu terbentuk, berapapun nilainya. Semakin tinggi anda memberikan penghargaan, maka semakin baik pula prosesnya, dan pastinya semakin baik pula hasilnya. Dan apabila anda memberikan penghargaan yang sangat rendah, maka semakin lama pula prosesnya, dan semakin tidak optimal hasilnya. Ibarat seseorang yang berlari sejauh 25Km, dan hanya dibekali segelas air mineral, tentu akan membuat dia dehidrasi, dan kemungkinan besar berhenti, atau bahkan pingsan ditengah jalan. Dan jika kita sudah memahami perumpamaan tersebut, maka kita sudah pasti sadar bahwa proses itu layak diberikan penghargaan yang setimpal. Dan apabila, anda masih tidak mampu memberikan penghargaan yang setimpal, maka jangan meminta orang untuk menjalankan sebuah proses.

Sumber: http://www.vordava.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline