Ketika Anda berpikir pilot, yang terbersit tentunya seorang pria gagah, tampan, atletis, dengan kacamata aviator atau ray ban. Sementara itu di sisi waktu era 70's, ada seorang perempuan muda, cantik, pintar, yang bersinar, sedang menatap masa depannya dengan memimpikan sebuah sekolah pilot.
Tidak tanggung-tanggung, wanita ini tidak hanya bermimpi menjadi seorang pilot, namun lebih dari itu, dia menginginkan sekolah yang proper, bisa mengakomodir para pemuda pemudi yang bercita-cita ingin menjadi pengayuh lintas udara, dan beliau mampu mewujudkan angan-angan fantastis tersebut di era 80-an.
Perempuan berbobot, lengkap dengan kharisma yang tak pernah lekang dimakan usia tersebut bernama Tience Sumartini. Wanita asal kota mochi tersebut berhasil menuntaskan fantasi terbesarnya, dengan mendirikan sekolah pilot di pulau Dewata, yang ia beri nama Bali International Flight Academy.
Dengan area seluas kurang lebih 7000 M2, salah satu perempuan terbaik milik tanah air ini membuat cetak biru sarat dengan keunggulan, bahwa sekolahnya tersebut adalah yang terbesar dan terlengkap di Asia. Sungguh sebuah prestasi yang mencengangkan serta mampu membawa harum nama bangsa, terutama di sektor Dirgantara, ke jenjang dan kelas yang lebih tinggi.
Wanita tangguh ini berhasil mencetak lulusan-lulusan paripurna, yang sekarang telah berada di deretan pilot-pilot terbaik milik Garuda, Air Asia, Citilink, dan lain sebagainya.
Niat baik beliau, yang menjadi pondasi dasar dalam mendirikan sekolah pilot ini adalah banyaknya pilot asing yang terlalu diandalkan oleh pelbagai macam maskapai kita, untuk mengendalikan pesawatnya. Sementara itu Tience Sumartini berpikir out of the box, bahwasanya industri ini tidak boleh dikuasai oleh asing, ia ingin menelurkan generasi penerus asli tanah air yang harus mendominasi profesi pilot, baik untuk maskapai kita, maupun yang di luar Indonesia, selain demi kecintaan dia yang begitu besar terhadap Indonesia, ini dia lakukan dalam rangka kompetisi global.
Tience merasa sangat yakin, bahwa kualitas pilot-pilot tanah air yang ia tetaskan, bisa bersaing dengan para pilot asing, bahkan mampu berbicara lebih banyak serta mempunyai skill yang lebih mumpuni dibandingkan dengan pilot-pilot luar.
Seiring perkembangannya, Bali International Flight Academy berhasil menjalankan misinya, yakni menghasilkan pilot-pilot yang siap secara skill, mental dan fisik, di mana mereka langsung bekerja di beberapa maskapai lokal, dan, selain itu, sekolah ini pun memiliki lulusan pilot perempuan.
Wow, sungguh fantastis! Seiring berjalannya waktu, para pelajar yang berasal dari mancanegara pun mulai masuk ke sekolah milik Tience Sumartini. Hal ini membuktikan, bahwa Bali International Flight Academy milik perempuan aseli Sukabumi, yang dikenal sebagai pribadi yang humble ini, mulai go international. Hebat ibu Tience Sumartini. Anda berhasil membawa negeri ini ke jenjang yang lebih tinggi, dan Anda layak disebut sebagai salah satu Kartini di era modern. Stay humble dan membumi, Bu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H