Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Choirul Anam

Mahasiswa Sastra Inggris

Kebebasan Berekspresi dan Pengaruhnya

Diperbarui: 18 Juni 2022   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H (Unissula) 

Penulis : Muhammad Choirul Anam

Mahasiswa Sastra Inggris (Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi) Unissula

Globalisasi bukan hal tabu lagi bagi masyarakat. menciptakan sesuatu yang baru, mencoba sesuatu yang baru seakan menjadi tuntutan sekarang ini. Baik atau buruknya tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Kebebasan berekspresi sebagai salah satu pangaruh dari globalisasi adalah hak setiap orang untuk memberi gagasan atau pendapat dalam bentuk apapun, termasuk ekspresi lisan ataupun tulisan. Hak ini juga berhubungan dengan kebebasan berserikat, yaitu hak untuk membentuk atau bergabung dengan suatu kelompok. 

Sebagai negara demokrasi, kebebasan berekspresi sangat diperhatikan di Indonesia. Bagaimana menyampaikan suatu pendapat sama nilainya seperti ikut membangun sebuah bangsa. 

Bicara soal pengaruh, kebebasan berekspresi terdapat juga hal positifnya. Dalam bersosial media kita dapat membuat gerakan dengan membentuk kelompok atau ikut bergabung dalam suatu kelompok untuk menyuarakan hal yang sama.

 Terdapat juga banyak kasus yang semestinya harus segera ditangani, namun karena hal tersebut belum sampai ke pihak yang bersangkutan, maka terdapat sebuah opini untuk sama-sama menyebarkan kasus tersebut, sehingga cepat untuk ditangani. 

Tidak selamanya pengaruh hanya tentang hal-hal baik. Dengan cepatnya penyebaran informasi, banyak orang sering kali mudah untuk tergiling opini. Banyak kasus juga tentang orang-orang yang terkena UU ITE. 

Jika menyangkut kebebasan seharusnya juga kita harus memiliki kesadaran berfikir, agar bisa menyaring suatu informasi dengan baik. Hoax mudah menyebar juga berawal dari kurangnya kesadaran tersebut. Menyampaikan sesuatu yang bersifat bohong merupakan sebuah dosa seperti bunyi salah satu hadist, 

Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline