Dosen Pengampu: Dr. Ira Alia Maerani S.H, M.H
Maraknya covid-19 di awal Maret 2020 sempat membuat lumpuh beberapa aspek di Indonesia. Ekonomi merosot, pariwisata tidak jalan, program WFH, banyak nya kasus PHK, dan masih banyak lagi. Pemberlakuan pembatasan sosial sendiri sebenarnya berguna untuk memberantas virus, akan tetapi berbanding terbalik bagi masyarakat yang memang harus bekerja di luar. Seperti pekerja pabrik, petani, pedagang, yang mana mau tidak mau harus mengambil resiko untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Dengan pengalaman masa pandemi selama hampir 2 tahun ini, seharusnya lebih bisa mempersatukan kita. Karena saat ini kita sedang menghadapi musuh bersama, dan sudah jelas, covid itu sendiri. Seperti yang tercermin pada sila ke-3 bahwasanya kita adalah satu kesatuan. Kita harus saling menjaga dan melindungi, sepeti memakai masker, salalu membawa handsinitizer, dan mengatur jarak. Prokes harus selalu di jaga walaupun sekarang terdapat banyak kelonggaran, karena ini bukan lagi tentang individu, tapi melindungi satu sama lain.
Pada masa awal-awal covid terdapat lonjakan kasus yang begitu parah, bahkan tanpa terkecuali saat Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kita pada saat itu harus beradaptasi pada banyak hal, tidak adanya sholat tarawih dan sholat ied di berbagai tempat, tidak adanya halal bihalal yang sebelumnya selalu dilaksanakan, bahkan adanya larangan mudik. Masyarakat sempat frustasi pada saat itu. Tapi sebagai muslim harus selalu ingat salah satu hadits berikut: Setiap penyakit ada obatnya seperti pada hadits yg diriwayatkan oleh Bukhari : "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya"
Kita kuat karena kita bersama, itu pasti. Pandemi ini pasti akan reda. Cepat atau lambat, itu tergantung pada diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H