Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Bernas Avisena

MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMBER

Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional dengan Pemberdayaan UMKM

Diperbarui: 18 September 2023   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM adalah jenis usaha yang memiliki skala kecil dan menengah, dengan jumlah karyawan kurang dari 250 orang dan nilai aset kurang dari Rp 10 miliar. UMKM biasanya dimiliki dan dijalankan oleh satu atau beberapa orang yang memiliki modal terbatas dan sumber daya manusia yang terbatas pula. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menggerakkan roda perekonomian di tingkat lokal.

UMKM di Indonesia menghadapi dua permasalahan utama, yaitu masalah finansial dan nonfinansial (organisasi manajemen). Masalah finansial meliputi kurangnya kesesuaian antara dana yang tersedia dengan kebutuhan UMKM, tidak adanya pendekatan yang sistematis dalam pendanaan UMKM, biaya transaksi yang tinggi, dan kurangnya akses ke sumber dana formal.Sedangkan masalah nonfinansial meliputi kurangnya kemampuan manajerial, kurangnya keterampilan dalam pemasaran, dan kurangnya akses ke pelatihan dan pendidikan.

UMKM di Indonesia menghadapi beberapa masalah finansial, seperti kurangnya kesesuaian antara dana yang tersedia dengan kebutuhan UMKM, tidak adanya pendekatan yang sistematis dalam pendanaan, biaya transaksi yang tinggi, dan kurangnya akses ke sumber dana formal karena ketiadaan bank di daerah terpencil atau tidak tersedianya informasi yang memadai.Selain itu, banyak UMKM yang belum bankable karena belum memiliki manajemen keuangan yang transparan atau kurangnya kemampuan manajerial dan finansial.

            Pemerintah dan stakeholder lainnya dapat memberikan dukungan dalam pemberdayaan sektor UMKM dengan beberapa cara. Pertama, pemerintah dapat menyusun dan menerbitkan peta potensi sektor ekonomi UMKM secara jelas dalam berbagai aspeknya, yang nantinya dapat dijadikan acuan bagi lembaga-lembaga lainnya untuk mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan secara tepat.Kedua, pemerintah dapat memberikan bantuan moral dan kemudahan kredit bagi UMKM, seperti penyisihan 1-5% keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20% dari portofolio kredit bank. Ketiga, stakeholder lainnya, seperti perusahaan besar, dapat mengembangkan program kemitraan dengan UMKM melalui sistem Bapak-Anak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir, kerekaitan hilir-hulu, modal ventura, atau subkontrak 8. Selain itu, pengusaha UMKM juga harus selalu berupaya meningkatkan ketrampilan atau pengetahuan berusahanya, baik dibidang produksi, manajemen maupun pemasaran.

            Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian nasional antara lain:

  • Peningkatan produktivitas dan kualitas produk UMKM melalui peningkatan kemampuan manajerial, pengembangan sumber daya manusia, dan penerapan teknologi yang tepat.

Dalam hal ini, UMKM perlu meningkatkan kemampuan manajerial untuk mengelola usaha secara efektif dan efisien, termasuk dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Terakhir, penerapan teknologi yang tepat dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih cepat dengan biaya yang lebih rendah.

  • Peningkatan akses UMKM ke pasar melalui pengembangan kemampuan pemasaran, pengembangan jaringan distribusi, dan pemanfaatan teknologi informasi.

Dalam hal ini, UMKM perlu meningkatkan kemampuan pemasaran untuk mempromosikan produk mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, pengembangan jaringan distribusi juga penting untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi distribusi produk. Terakhir, pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu UMKM dalam memasarkan produk secara online dan meningkatkan efisiensi operasional.

  • Peningkatan akses UMKM ke sumber daya finansial melalui penyediaan modal ventura, kemudahan kredit, dan pengembangan lembaga keuangan mikro.

Dalam hal ini, modal ventura dapat membantu UMKM dalam mendapatkan modal dengan cara menjual saham perusahaan kepada investor. Selain itu, kemudahan kredit juga penting untuk memperoleh akses ke sumber dana formal, seperti KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit mini/ Midi, dan KKU. Terakhir, pengembangan lembaga keuangan mikro dapat membantu UMKM dalam memperoleh akses ke sumber dana informal, seperti koperasi dan bank perkreditan rakyat.

  • Peningkatan kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar melalui program Bapak-Anak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir, kerekaitan hilir-hulu, modal ventura, atau subkontrak.

Dalam hal ini, program Bapak-Anak Angkat dapat membantu UMKM dalam memperoleh bimbingan dan dukungan dari perusahaan besar dalam hal manajemen, teknologi, dan pemasaran. Selain itu, PIR (Program Industri Rakyat) juga dapat membantu UMKM dalam memperoleh akses ke pasar dan teknologi melalui kemitraan dengan perusahaan besar. Terakhir, keterkaitan hulu-hilir dan hilir-hulu, modal ventura, atau subkontrak juga dapat membantu UMKM dalam memperoleh akses ke pasar dan teknologi melalui kemitraan dengan perusahaan besar.

  • Peningkatan dukungan dari pemerintah dan stakeholder lainnya melalui penyusunan peta potensi sektor ekonomi UMKM, bantuan moral, dan kemudahan kredit.

Dalam hal ini, penyusunan peta potensi sektor ekonomi UMKM dapat membantu pemerintah dan stakeholder lainnya dalam mengidentifikasi potensi sektor UMKM yang perlu didukung dan dikembangkan. Selain itu, bantuan moral seperti penyisihan 1-5% keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20% dari portofolio kredit bank juga dapat membantu UMKM dalam memperoleh akses ke sumber daya finansial. Terakhir, kemudahan kredit seperti KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit mini/ Midi, dan KKU juga dapat membantu UMKM dalam memperoleh akses ke sumber daya finansial.

  • Peningkatan akses UMKM ke pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam berusaha.

Dalam hal ini, pelatihan dan pendidikan dapat membantu UMKM dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keuangan, teknologi produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia. Selain itu, pelatihan dan pendidikan juga dapat membantu UMKM dalam memperoleh akses ke informasi dan jaringan yang dapat membantu dalam pengembangan bisnis. Namun, perlu diingat bahwa masih banyak UMKM yang mengalami kendala dalam mengakses pelatihan dan pendidikan karena keterbatasan sumber daya dan aksesibilitas. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelatihan dan pendidikan bagi UMKM.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline