Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Basir

Guru Fisika di SMAS DHBS Bontang

Puisi Keluarga

Diperbarui: 20 Februari 2022   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi 1: Yang Dinanti Yang Dikasihi

Karya: M.Basir

Di kala mahligai suci telah terpatri
Hadirmu dinanti tuk mengisi ruang-ruang sunyi
Dengan asa membuncah di sanubari
Merawat tumbuh-kembangmu ialah pelipur hati
Harap kami ialah suatu saat nanti
Engkau sudi tuk doakan kami di hadapan ilahi robbi

Engkaulah amanah dari Yang Maha Kuasa
Jawaban indah atas menggemanya doa-doa
Memilikimu anugerah yang luar biasa
Penyambung asa di segala masa
Tuk lanjutkan perjuangan mulia
Tegakkan keadilan di dunia semampu kita

Duhai buah hatiku
Kasihku padamu tak mengenal waktu
Doa dan ikhtiarku selalu membersamaimu
Temani langkahmu ke mana pun kau menuju
Meniti jalan takdir dan hari-harimu
Mengukir kisah emas dalam hidupmu

Ingatlah wahai Kekasih hatiku
Kuperjuangankan kelembutan dan kekuatan bagimu
Menuntunmu tuk gapai tujuan muliamu
Menjemput masa depan nan syahdu
Kekal berkumpul menuntaskan rindu
Dalam dekapan Yang Maha Menggenggam Kalbu



Puisi 2: Separuh Jiwa

Karya: M.Basir

Tak kusangka demikian indah rasanya
Memilikimu sebagai separuh jiwa
Penyempurna takwa separuh agama
Teman berbagi dalam senyum canda dan tawa
Penguat hati di kala lara menyapa
Gundah, gelisah, merana seakan sirna di kala bersama

Syukurku memilikimu
Mengukir rindu selalu ingin di sisimu
Meraup hangat kasih sayangmu
Menyambut persahabatan sejati nan mengharu biru
Di senyummu terpancar ketulusan cintamu
Pancarkan aura terang hangatkan kalbu

Kita tahu masing-masing tak sempurna
Rasa penerimaan kita mengatasi segalanya
Sedia tekad tuk lebih baik dari sebelumnya
Tuk menghadirkan rumah tangga surga
Saling ingatkan menjadi lebih baik dari sebelumnya
Menuju kekekalan dalam rengkuhan Jannah-Nya

Meski kita tak selamanya seiya sekata
Namun komitmen senantiasa mengokohkan kita
Dalam lindungan Allah dari bermacam prahara
Tak peduli seberapa peluh, senyum, dan air mata
Sampai kapan pun kuharap kita saling menjaga
Bersama berlayar menuju masa depan mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline