Dalam situasi pembelajaran pandemi Covid-19 ini, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar khususnya pada mata pelajaran Fisika. Mereka berjuang dengan motivasi mereka. Salah satu penyebabnya adalah karena terbatasnya media pembelajaran mandiri bagi mereka. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain materi yang diajarkan terbilang padat dan banyak menghitung serta pembelajaran di kelas yang terbilang abstrak dan diajarkan dengan metode yang tidak kontekstual. Salah satu materi yang terbilang cukup abstrak yakni hukum gravitasi Newton. Gravitasi adalah fenomena yang dekat sekali dengan kehidupan kita. Setiap orang bisa merasakannya. Gaya ini bisa dirasakan dan dilihat dalam berbagai bentuk yang berbeda. Ketika kita melenggang pada jalan menurun, tarikan gravitasi akan mempercepat langkah kita. Hal lain yang sangat jelas bagi kita adalah setiap benda yang dilemparkan pasti akan jatuh ke tanah. Namun demikian baru di tahun 1687 gravitasi ini bisa dijelaskan dan dirumuskan ke dalam persamaan matematika sederhana oleh Sir Issac Newton. Fisikawan berkebangsaan Inggris ini mengungkapkan mekanisme bagaimana dua objek bermassa yang berinteraksi dalam gaya tarik-menarik gravitasi. Matahari di dalam solar sistem kita, menurut teori ini, memiliki gaya tarik yang sangat besar jangkauannya sehingga bisa menarik benda-benda angkasa yang bermassa relatif lebih kecil seperti planet, komet, dan asteroid dan melayang pada orbitnya.
Dalam pembelajaran fisika materi gravitasi Newton terbilang sebagai materi yang bersifat abstrak, karena berhubungan dengan benda-benda luar angkasa yang tidak mungkin dapat dihadirkan di dalam kelas. Materi ini juga cenderung membuat siswa sulit memahami sebab tidak semua siswa cukup belajar hanya dari penjelasan guru saja yang cukup populer dengan sebutan tipe pembelajar auditori. Beberapa siswa memiliki gaya belajar yang lain seperti visual, visual auditori, dan bahkan kinetik. Untuk itu, gambar visual atau alat peraga sangatlah dibutuhkan dalam pembelajaran di kelas. Atas keterbatasan hal-hal tersebut, berdasarkan observasi di kelas, rata-rata siswa masih memperoleh hasil belajar yang minim atau di bawah standar KKM.
Tantangan- tantangan yang ada dalam pembelajaran gravitasi perlu diatasi. Salah satu langkah terobosan yang dapat menjadi alternatifnya adalah pengembangan media inovatif yang menarik agar dapat memvisualisasikan konsep-konsep abstrak yang ada di dalam materi hukum gravitasi Newton. Hal ini sekaligus dinilai dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap materi tersebut. Pengembangan media juga nantinya dapat memfasilitasi siswa untuk menguasai keterampilan abad 21, yakni salah satunya adalah literasi digital. Kemampuan literasi digital ini menjadi sangat penting untuk dikuasai karena literasi digital membuat siswa mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar dan lebih mampu untuk berkolaborasi dengan lebih banyak orang. kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Itulah alasannya mengapa perlu dioptimalisasikan.
Salah satu pengembangan media yang telah saya lakukan untuk mengatasi masalah belajar pada materi hukum gravitasi Newton adalah pembuatan aplikasi android berbasis multimedia interaktif dengan menggunakan software Construct 2 yang dinamai mB-Physics. Construct 2 merupakan salah satu software pembuat aplikasi berbasis HTML5 yang dikhususkan untuk platform 2D. Berbeda dengan Adobe Flash CS 6, Construct 2 tidak menggunakan bahasa pemrograman khusus, karena semua perintah yang digunakan pada aplikasi diatur dalam evensheet yang terdiri dari event dan action. Sehingga, untuk mengembangkan aplikasi android berbasis multimedia interaktif dengan Construct 2 kita tidak perlu menguasai bahasa pemrograman yang rumit. Aplikasi mB-Physics yang telah dikembangkan, terdiri atas beberapa menu utama yang mudah diakses oleh pengguna yaitu kompetensi/indikator pembelajaran, materi (hukum Newton dan hukum Kepler), menu evaluasi/pertanyaan dan referensi. Aplikasi tersebut telah dinilai oleh tiga orang ahli materi dan dua orang ahli media kemudian diujikan kepada 10 orang guru mata pelajaran Fisika dan 40 orang siswa di SMA IT DHBS Bontang. Dengan uji coba pengoperasian aplikasi mB-Physics oleh masing-masing validator, kemudian diminta untuk mengisi instrumen penilaian. Hasil penilaian ahli materi menunjukkan bahwa mB-Physics dinilai sangat baik secara teoritis dengan persentase rata-rata 88%. Namun, penerapannya masih memerlukan revisi terhadap indikator dan deskripsi materi karena dianggap tidak sesuai untuk resultan gaya gravitasi, perlu dilakukan pengecekan ulang terhadap definisi teoritis dan analogi yang digunakan serta memperhatikan penulisan notasi dan penggambaran besaran vektor. Dari hasil penilaian ahli media dapat dikatakan bahwa mB-Physics merupakan aplikasi yang sangat baik dari segi rekayasa perangkat lunak dan komunikasi visual dengan persentase rata-rata 96%. Saran untuk perbaikan yang perlu dilakukan adalah membuat evaluasi pertanyaan yang lebih representatif, menambahkan umpan balik jawaban, dan meningkatkan ketersediaan konten animasi atau video.
Hasil angket persepsi guru menunjukkan bahwa setiap guru memiliki persepsi yang berbeda terhadap tiga aspek penilaian. Rata-rata guru fisika memandang aplikasi mB-Physics sangat baik digunakan untuk menunjang pembelajaran dengan persentase rata-rata penilaian 84%. Saran perbaikan adalah: pertama, kalimat yang digunakan harus lebih ringkas tetapi jelas. Kedua, perlu nomor halaman. Ketiga, proses simulasi sains harus ditambahkan. Hasil tes pemahaman menunjukkan bahwa siswa memahami gagasan utama dan rincian pendukung dalam wacana yang dinilai tinggi dengan persentase 83% yang berarti siswa dapat menggunakan aplikasi mB-Physics secara mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi android berbasis multimedia interaktif yang disebut mB-Physics materi Hukum Gravitasi Newton telah berhasil dikembangkan dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran dalam mode offline atau online.
Aplikasi mB-Physics telah dipresentasikan dalam konferensi internasional bertajuk "Sustainable-Thinking Competences Awareness toward Society 5.0 in the Light of COVID-19 ICMSCE 2021" yang diseleggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia pada hari Senin, 12 Juni 2021 melalui media virtual zoom meeting dengan makalah berjudul "Feasibility Study of An Interactive Multimedia-Based Android Application Using Construct 2 Software in Senior High School Physics Learning (Studi Kelayakan Aplikasi Android Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Software Construct 2 pada pembelajaran Fisika SMA)" yang akan diterbitkan dalam prosiding konferensi tersebut.
Penerapan mB-Physics untuk pembelajaran di kelas terbilang cukup mudah dan sederhana, dimulai dengan guru memberikan tautan aplikasi secara open source kepada siswa untuk di unduh pada smartphonenya masing-masing kemudian di instal dan mB-Physics pun siap dioperasikan oleh siswa kapanpun dan di manapun berada. Adapun metode yang dipraktikkan oleh guru pada pembelajaran agar lebih unik dan menarik maka guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar di dalam ataupun di alam terbuka di lingkungan sekolah dengan batas waktu yang sudah ditentukan kemudian tetap dilakukan kontrol oleh guru secara kelompok-kelompok kecil baik secara online maupun offline. Model ini dapat disebut sebagai model pembelajaran mandiri. Model pembelajaran mandiri menyebabkan siswa memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai serta mengevaluasi prestasi belajarnya sendiri. Model pembelajaran mandiri lebih menekankan pada keterampilan, proses dan sistem dibandingkan pemenuhan isi dan tes. Melalui penerapan pembelajaran mandiri, siswa diberikan otonomi dalam mengelola belajarnya yang nantinya mengarah pada kemandirian belajar. Kemandirian belajar (self-direction in learning) dapat diartikan sebagai sifat dan sikap serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata. Model pembelajaran mandiri akan menyadarkan siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses belajar yang dilakukan juga optimal yang berimbas pada peningkatan kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa baik satu orang atau kelompok yaitu: Pertama, menetapkan tujuan. Siswa memilih atau berpartisipasi dalam memilih, untuk bekerja demi sebuah tujuan penting, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang bermakna bagi dirinya maupun orang lain. Tujuan itu akan memberikan kesempatan untuk menerapkan keterampilan proses sains materi hukum gravitasi Newton menggunakan aplikasi mB-Physics ke dalam kehidupan sehari-hari. Saat siswa mencapai tujuan yang berarti dalam kehidupan sehari-hari, proses tersebut membantu mereka mencapai standar belajar yang tinggi. Kedua, membuat rencana atau menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan mereka dalam materi hukum gravitasi Newton. Merencanakan di sini meliputi melihat lebih jauh ke depan dan memutuskan bagaimana cara untuk berhasil. Rencana yang diputuskan siswa tergantung pada apakah mereka ingin menyelesaikan masalah, menentukan persoalan, atau menciptakan suatu proyek. Rencana yang dibuat seseorang bergantung pada tujuannya serta dengan bantuan aplikasi mB-Physics. Baik tujuan tersebut melibatkan penyelesaian masalah, menyelesaikan persoalan tersebut, semuanya membutuhkan pengambilan tindakan, mengajukan pertanyaan, membuat pilihan, mengumpulkan dan menganalisa informasi, serta berpikir secara kritis, dan logis. Kemampuan untuk melakukan hal-hal tersebut memungkinkan keberhasilan pembelajaran mandiri. Ketiga, mengikuti rencana dan mengukur kemajuan diri dengan menyelesaikan evaluasi pada sesi akhir aplikasi. Sejak semula, siswa tidak hanya menyadari tujuan mereka, tetapi mereka juga harus menyadari keterampilan mereka yang harus dikembangkan serta kecakapan yang diperoleh dalam proses belajar mandiri terutama materi hukum gravitasi Newton. Selain proses tersebut mereka harus mengevaluasi seberapa baik rencana mereka berjalan. Keempat, membuahkan hasil akhir siswa mendapatkan suatu hasil baik yang tampak maupun yang tidak tampak bagi mereka. Ada ribuan cara untuk menampilkan hasil-hasil dari pembelajaran mandiri. Yang paling jelas adalah sebuah kelompok mungkin menghasilkan portofolio, dan dapat pula memberikan informasi menggunakan grafik, atau tampil untuk mempresentasikan hasil belajar mereka dan siap dikomentari oleh guru dan siswa yang lainnya. Kelima, menunjukkan kecakapan melalui penilaian autentik materi hukum gravitasi Newton. Para siswa menunjukkan kecakapan terutama dalam tugas-tugas yang mandiri dan autentik. Dengan menggunakan standar nilai dan petunjuk atau pedoman penilaian untuk menilai portofolio, jurnal, presentasi, dan penampilan siswa sehingga guru dapat memperkirakan tingkat pencapaian akademik mereka. Sebagai tambahan, penilaian autentik menunjukkan sedalam apakah proses belajar mengajar yang diperoleh siswa dari pembelajaran mandiri tersebut. Proses belajar mandiri adalah proses yang kaya, bervariasi, dan menantang. Keefektifan bergantung tidak hanya pada pengetahuan dan dedikasi pembelajar, tetapi juga dedikasi dan keahlian pengajar. Selain itu media belajar yang menarik dan fasilitatif turut mendukung keberhasilan proses tersebut.
#Salam Literasi; Indonesia_Berkarya!!!
*Jika ingin mendapatkan aplikasi mB-Physics secara cuma-cuma, Anda dapat memberikan komentar pada postingan ini, dengan mencantumkan email Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H