Menjelang waktu berbuka puasa, beberapa ruas jalan dan lokasi yang secara tradisi menjadi pusat berburu takjil di Kota Bandung mulai beranjak ramai. Contohnya, kawasan Gasibu, Pusdai, Jalan Dipati Ukur, Jalan Otto Iskandardinata (Otista), dan Jalan Tamansari. Jangan lupa Cendol Elizabeth di Jalan Otista yang menjadi salah satu minuman takjil legendaris di Bandung.
Ritual buka puasa menjadi salah satu yang paling bermakna selama Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Muslim. Setelah menahan haus dan lapar seharian, ngabuburit sembari berburu takjil dan minuman manis telah menjadi tradisi. Tak perlu khawatir, beragam takjil penggugah selera tersaji mulai dari kaki lima hingga hotel bintang lima.
Kawasan yang berdekatan dengan sejumlah kampus ini pada masa-masa ngabuburit menjadi salah satu area yang selalu disesaki mahasiswa. Aneka takjil ditawarkan, mulai kolak, zuppa soup, dawet, cendol, hingga es shanghai. Bagi yang bosan dengan menu standar berbuka, ada es sarang burung dan es goyobod.
Ragam manisan buah juga bisa menjadi pilihan takjil bagi yang ingin berbuka dengan menu lebih sehat. Sebagai penganan ringan pendamping, bisa dipilih gorengan, cilok, otak-otak, combro, dan lumpia yang ditawarkan pedagang lain. Soal harga, tak perlu risau. Setiap takjil dan kudapan ringan dijual Rp 500-Rp 5.000.
Rahmat (20), mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Padja-djaran, mengaku, pasar takjil selama puasa seperti tempat wisata kuliner dadakan setahun sekali. "Tak pernah terlewatkan. Murah meriah, apalagi bisa sekalian cuci mata, he-he-he," ujarnya terkekeh. Berbuka di hotel
Bagi yang menginginkan nuansa lebih privat saat menyantap takjil kemudian diteruskan hidangan berat, berbuka puasa di hotel berbintang bisa jadi pilihan. Diah Suhandi, Public Relations Manager Aston Braga Hotel and Residence, menuturkan, pihaknya telah menyiapkan paket berbuka puasa, termasuk aneka takjil gratis, seharga Rp 50.000 per orang. "Selain itu, kami juga menyediakan teh tarik yang produknya spesial didatangkan dari Malaysia," ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H