Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu praktik atau perlakuan yang umumnya dilakukan oleh seseorang dengan gurunya untuk mencari informasi ataupun mengeksplor pengetahuan serta untuk menggali potensi dalam diri seseorang. Biasanya kegiatan ini kebanyakan dilakukan di dalam ruang kelas, namun hal ini lain yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta, dengan bimbingan dosen yang menggunakan praktik atau metode pembelajaran outdoor learning. Apa itu outdoor learning ?. Outdoor learning/Outdoor study adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang dan gurunya di luar kelas atau sekolah, seperti di taman, lapangan, pasar atau di tempat-tempat terbuka lainnya. Tujuannya adalah agar pelajar itu dapat belajar secara langsung dari objek yang sebenarnya, sehingga akan memberikan kesan pembelajaran yang lebih nyata dan bermakna.
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa tadi melakukannya di sebuah pasar di daerah Solo yang biasa disebut dengan Pasar Gede. Pasar Gede Solo terletak di lokasi yang strategis di pusat kota, tepatnya di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya mudah diakses dengan berbagai transportasi, baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Pasar Gede Solo biasanya buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Namun, beberapa pedagang makanan dan minuman mungkin buka lebih awal atau tutup lebih malam.
Ragam kuliner yang ada di sana sangat banyak, ada beberapa kuliner seperti Dawet Telasih, Timlo Sastro, Tahok, Nasi Liwet dan masih banyak lagi. Dawet Telasih merupakan sebuah minuman yang segar yang proses pembuatannya dengan bahan santan dan gula jawa yang dicampuri biji selasih. Timlo adalah suatu hidangan sup kuah bening yang gurih dengan isi potongan sosis Solo goreng, daging ayam, telur, dan jeroan. Tahok atau kembang tahu yang disajikan dengan kuah jahe hangat. Dan Nasi Liwet dengan diberi lauk seperti telur, ayam suwir, labu siam, dan areh.
Banyak pengetahuan yang bisa diambil disana, contohnya mengenai sistem pasar. Mungkin beberapa orang menganggap orang Indonesia hanya bisa meniru atau mengikuti negara lain. Baiklah mungkin itu memang benar, tetapi penulis ingin menyalurkan sebuah pengetahuan, yakni bahwa sebenarnya sistem pasar yang ada di Indonesia khususnya di Pasar Gede Solo sudah sejak dahulu menggunakan tatanan pasar seperti "Kulkas". Yaitu bagian lantai paling bawah digunakan untuk sayur-sayuran dan lainnya, kemudian yang atas adalah tempat daging-daging. Mengapa demikian?. Sistem dibuat begini agar sayur yang segar tidak cepat busuk, dan menjaga daging tetap baik juga. Nah itu berarti sistem kulkas yang ada saat ini sama halnya dengan sistem pasar Indonesia sejak dulu.
Maka dari itu kita sebagai bangsa Indonesia perlu berbangga dengan negeri kita ini. Bagaimana caranya berbangga?. Yaitu dengan mengeksplorasi seluk beluk keunikan Indonesia yang masih tersembunyi. Terkait manfaat adanya pembelajaran di luar kelas ini bisa menjadi sarana memperluas pelajar dalam menelusuri keunikan bumi Nusantara. Tentunya masih banyak yang belum dituliskan disini dalam kegiatan eksplorasi di sekitar sana. Contoh saja bagian-bagian bangunan di sana, yang berkolaborasi antara arsitektur Jawa dan Cina, makanan ampyang sampai pernikahan ampyang, keunikan sebuah kampung yang dihuni etis Tionghoa dan Jawa, sistem ruko, dan mengapa orang Cina dalam menentukan tempat tinggal harus di dekat tempat ibadah, pasar dan sungai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI