Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Azka Ulin Nuha

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Urgensi Keuletan Perjalanan Generasi Muda: dalam Mengeksplorasi Pendidikan dan Bahasa Nasional

Diperbarui: 1 Desember 2024   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Urgensi Keuletan Perjalanan Generasi Muda: dalam Mengeksplorasi Pendidikan dan Bahasa Nasional

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Keberagaman ini tercermin jelas dalam bahasa daerah yang digunakan oleh masing-masing suku. Di tengah keberagaman ini, bahasa Indonesia hadir sebagai perekat bangsa. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam menyatukan masyarakat Indonesia yang heterogen. Bahasa Indonesia, yang akarnya berasal dari bahasa Melayu, telah diresmikan melalui peristiwa bersejarah seperti Sumpah Pemuda dan tertuang dalam UUD 1945. Bahasa Indonesia dengan ciri khas aksara Latin dan struktur kalimat yang sederhana, telah menjadi alat komunikasi yang efektif bagi seluruh rakyat Indonesia. Meskipun demikian, bahasa Indonesia bukanlah bahasa yang statis. Ia terus berkembang dan menyerap kosakata dari berbagai bahasa daerah dan asing, sehingga menjadikannya bahasa yang dinamis dan kaya akan nuansa.

Pendidikan bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat krusial dalam beberapa aspek, antara lain: Preservasi Budaya: Bahasa adalah wadah budaya. Dengan mempelajari bahasa Indonesia, kita turut melestarikan warisan budaya bangsa. Persatuan dan Kesatuan: Bahasa Indonesia menjadi perekat bangsa yang beragam. Dengan menguasai bahasa Indonesia, kita dapat berkomunikasi dengan sesama warga negara tanpa hambatan. Pengembangan Diri: Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik akan membuka peluang yang lebih luas dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Identitas Nasional: Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, kita menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air. Meskipun penting, pendidikan bahasa Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti masuknya bahasa asing, terutama bahasa Inggris melalui media massa dan teknologi informasi, dapat mengancam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Keberagaman dialek di Indonesia dapat menjadi kendala dalam pencapaian pemahaman yang sama terhadap bahasa Indonesia. Kurangnya minat baca yang rendah dapat menghambat penguasaan kosakata dan tata bahasa Indonesia. Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa upaya dapat dilakukan: Penguatan Pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah: Kurikulum bahasa Indonesia perlu diperkaya dengan materi yang relevan dan menarik. Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan teknologi seperti aplikasi pembelajaran bahasa dan media sosial dapat meningkatkan minat belajar bahasa Indonesia. Peningkatan Literasi: Membudayakan membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia sejak dini. Kampanye Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar: Melalui berbagai media, kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pendidikan tidak hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter. Melalui pendidikan bahasa Indonesia, kita dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan rasa cinta terhadap tanah air. Pendidikan bahasa Indonesia juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan berkreasi.

Pengalaman Pribadi dan Motivasi

Pendidikan Bahasa Indonesia atau Tadris Bahasa Indonesia adalah program studi pelatihan guru yang dirancang khusus untuk mempersiapkan pembelajaran bahasa Indonesia, berguna untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan metodologi secara efektif dalam tata bahasa, kosakata, sastra, dan budaya Indonesia. Pada masa SMA saya dan teman-teman mengalami kebingungan dalam melanjutkan pilihan jalan hidupnya. Ada yang memilih langsung mencari pekerjaan ataupun melanjutkan studinya. Saya pada awalnya memilih untuk bekerja ataupun mondok saja, tetapi pilihan itu tidak direstui oleh orang tua. Saran dari guru teman-teman dan orang tua membuat saya tambah bingung, ada yang menyarankan untuk kuliah ataupun kerja. Seseorang terdekat yaitu orang tua menyarankan untuk kuliah, tetapi saran tersebut pun belum bisa saya terima pada awalnya. Karena menurut saya kuliah itu harus memiliki bekal yang mumpuni dari moralitas atau intelektualnya, sedangkan saya menyadari diri masih belum mumpuni beranggapan bahwa diri saya itu pernah nakal, lebih rendah dari yang lain, minim pengetahuan dan masih urakan.

Seiring berjalannya waktu, saya terus memikirkan hal itu hingga suatu ketika memaksa diri untuk menerima saran dari orang tua, terinspirasi dari kata-kata tulisan saya yang mengungkapkan kalimat “ Dikala jatuh, Jangan lupa untuk bangun” yang mendorong untuk melanjutkan pendidikan. Semua itu atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Setelah itu pada fase pemilihan program studi saya memilih Pendidikan Bahasa Indonesia atau Tadris Bahasa Indonesia yang mana dulu juga pernah tidak lolos di jalur SNPMB. Tetapi tidak berhenti disitu saja, saya pantang menyerah dan mencoba lewat jalur UM-PTKIN dan memilih jurusan Tadris Bahasa Indonesia, yang bertempat di UIN Raden Mas Said Surakarta yang ternyata memiliki akreditasi unggul. Alasan memilih Tadris Bahasa Indonesia karena termotivasi dari pengalaman pernah menjadi sekretaris di suatu acara yang padahal waktu itu hanya mencoba saja, selain itu juga suka menulis sesuka saya pada masa sekolah dulu. Itulah salah satu faktor pendorong saya untuk menjelajah lebih lanjut mengenai ilmu kepenulisan dan kebahasaan. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan juga barokah dukungan dan doa dari guru, teman-teman, dan orang tua, pada akhirnya dinyatakan lulus lewat jalur UM-PTKIN tadi.

 Fenomena tersebut yang menjadi dorongan untuk bangkit lagi dari seluk beluk kekurangan saya. Kontroversi menjadi pelajaran bagi kita semua agar bisa menimbang lebih matang lagi dan saling menghargai satu sama lain. Pendidikan menjadi sangat penting dalam membangun peradaban bangsa khususnya dalam pendidikan bahasa, untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh bangsa. Walaupun ada berbagai masalah, kekurangan dan apapun yang perlu diperbaiki pada diri masing-masing individu, masih ada harapan untuk menjadi lebih baik lagi. Pendidikan tidak hanya di sekolah, bisa dilakukan di masyarakat ataupun keluarga dan orang-orang terdekat kita yang bisa menunjukkan arah perjalanan menuju kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Pendidikan Bahasa Indonesia ini semoga nantinya bisa menjadi bekal dalam mengambil peran di masyarakat untuk meningkatkan karakter yang baik dan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai nilai persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah aset berharga yang perlu kita jaga dan lestarikan. Melalui pendidikan, kita dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, pendidik, masyarakat, dan media. Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar terhadap pengembangan pendidikan bahasa Indonesia, baik dalam hal anggaran maupun kebijakan. Pendidik harus terus meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, dengan memanfaatkan berbagai inovasi dan teknologi. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia, misalnya dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong anak-anak untuk mencintai bahasa Indonesia. Dalam keberagaman, kita tetap satu. Semangat persatuan yang dilambangkan oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus terus kita jaga. Bahasa Indonesia adalah salah satu perekat yang menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia.

Nama: M. Azka Ulin Nuha

Asal: Kendal, Jawa Tengah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline