Siapa sangka tidak semua orang mengenal tanaman yang satu ini, pengetahuan tanaman ini sangat jarang didengar dimata masyarakat luas. Tanaman yang dijuluki si penjebak berkantong ini memiliki keindahan dalam bentuknya, nama ilmiah dari tanaman ini adalah Nepenthes sp atau dalam bahasa Indonesia disebut kantong semar, sedangkan di daerah lain memiliki nama-nama yang unik dalam menamai tanaman ini seperti di Bangka dinamakan ketakung.
Di Jawa Barat masyarakat menyebutnya sorok raja mantri, sedangkan masyarakat Riau menyebutnya periuk monyet, sementara suku di Kalimantan memiliki istilah sendiri untuk menyebut Nepenthes sp.
Habitat Nepenthes sp.. yaitu pada kondisi lembab tepatnya pada tanah yang kekurangan unsur hara, Mansur (2006) menyebutkan bahwa Nepenthes spp. dapat tumbuh pada kondisi intensitas cahaya sebesar 25-50%. Hal ini didukung dari hasil penelitian Jeffri. W et al (2017) yang menyebutkan tentang kelembaban tanah 80% membuat Nepenthes spp. dapat tumbuh dengan baik dan berjumlah banyak.
Pusat penyebaran tumbuhan ini terbanyak dan terbesar di dunia adlah Kalimantan, dengan total 32 jenis, 29 jenis di Pulau Sumatera, 10 jenis di Sulawesi, 9 jenis di Papua New Guinea, Maluku 4 jenis dan 2 jenis terdapat pada hutan di pulau Jawa (Mansur, 2006).
Banyak masyarakat daerah atau masyarakat suku yang memanfaatkan tanaman eksotis ini dalam kehidupan sehari-hari melalui pengetahuan turun-menurun yang digunakan berbagai bidang, seperti untuk pengobatan pada mata, batuk, daun yang digunakan untuk larutan penyegar.
Berikut Struktur Morfologi Pada Nepenthes sp.
- Daun : Nepenthes sp memiliki warna daun hijau sampai hijau kekuningan dengan calon kantong terdapat diluar helaian dan memanjang, ujung sulur biasamya berwarna kuning kehijaun (James & Pietropaolo, 1996)
- Batang : ukuran batang Nepenthes sp memiliki diameter 3-5 cm lho!!!, panjang internodus antara 3-10 cm dan panjang batang dapat mencapai 15-20 meter (Osunkaya et al., 2007)
- Akar : Nepenthes sp. merupakan akar tunggang dengan perakaran tumbuh dari pangkal batang, memanjang, dengan akar sekunder di sekitarnya, ciri akar sehat pada tanaman ini yaitu apabila berwarna hitam dan tampak berisi meskipun hanya sedikit
- Kantong pada tanaman kantong semar tebagai menjadi tiga bentuk yaitu (Mansur, 2006) :
- Kantong roset : yaitu kantong yang keluar dari ujung daun roset
- Kantong bawah : merupakan kantong yang keluar dari helaian pucuk daun yang memanjang, kantong ini juga terdapat dua bagian menyerupai sayap yang berguna membantu serangga yang tidak memiliki sayap untuk naik ke mulut kantung.
- Kantong atas : Kantong yang berbentuk corong atau silinder, dimana tidak memiliki sayap dan ujung suur berada di belakang bawah kantong.
Gambar kantong bawah tanaman Nepenthes sp (Widhiastuti & Saputri, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh (Rembold. K et al., 2010) terkait bentuk ukuran kantong atas (upper pitcher) dan kantong bawah (lower pitcher) N. madagascariensis tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan menangkap mangsanya, namun kantong atas (upper pitcher) lebih banyak menangkap mangsa yang bersayap daripada tipe kantong bawah (lower pitcher).
Sedangkan kumpulan takson serangga yang terperangkap pada N. madagascariensis terdapat Coleoptera, Diptera, dan Lepidoptera yang secara signifikan lebih banyak pada bentuk kantong bawah (lower pitcher).
Nah itu tadi sudah sudah disampaikan nih sekilas tentang salah satu tanaman kebanggaan Indonesia, kita selaku generasi muda tentu wajib melestarikan dan tidak mengeksploitasi secara besar-besaran terhadap tanaman kantong semar ini, agar generasi selanjutnya dapat mengenal flora tersebut.