Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Aulia Syamsul Hadi

Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang

Keputusan Penting dalam Pengembangan Sistem Informasi untuk Era Digital yang Kompetitif

Diperbarui: 8 September 2024   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi transformasi digital dalam organisasi. (Sumber : freepik.com)

Keputusan Penting dalam Pengembangan Sistem Informasi untuk Era Digital yang Kompetitif  

Pengembangan sistem informasi telah menjadi elemen penting dalam transformasi digital organisasi di seluruh dunia. Di era globalisasi ini, perusahaan tidak hanya bersaing dalam hal produk dan layanan, tetapi juga dalam hal efisiensi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan berbasis data. Menurut Nindya Filza Maharani, Muhammad Aldo Nugraha, Muhammad Aldiansyah, dan Desi Pibriana dalam artikel mereka yang berjudul "Analisis Metode dan Bidang Pengembangan Sistem Informasi Menggunakan Systematic Literature Review", kebutuhan akan sistem informasi semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan pesat teknologi informasi. Mereka menekankan bahwa pada tahun 2021 hingga 2023, organisasi mengembangkan sistem informasi dengan alasan utama meningkatkan efisiensi pengelolaan karyawan, penjualan, dan layanan pasien (Maharani et al., 2024).

Sistem informasi modern tidak hanya memproses data, tetapi juga memainkan peran krusial dalam membantu organisasi merespon perubahan yang cepat di pasar. Organisasi yang gagal mengadaptasi teknologi ini berisiko tertinggal dalam persaingan. Berdasarkan studi Maharani et al. (2024), metodologi pengembangan sistem yang paling umum digunakan adalah Waterfall, yang diterapkan dalam 11 dari 14 studi kasus yang ditinjau. Metodologi ini memberikan struktur yang jelas dan terorganisir, memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Namun, keberhasilan pengembangan sistem tidak hanya bergantung pada metodologi, tetapi juga pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan organisasi dan adaptabilitas teknologi tersebut.

Dengan semakin banyaknya organisasi yang mengandalkan sistem informasi, penting untuk memahami bagaimana pengembangan ini dilakukan dan apa saja dampaknya terhadap operasi bisnis. Penelitian Maharani et al. (2024) menawarkan wawasan yang sangat relevan dalam konteks ini, terutama bagi para pengambil keputusan yang perlu memilih pendekatan terbaik dalam mengembangkan sistem informasi yang efektif.

***

Dalam konteks pengembangan sistem informasi, metodologi yang dipilih memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan implementasi. Artikel Maharani et al. (2024) menunjukkan bahwa metode Waterfall mendominasi dengan 78,57% dari studi yang ditinjau menggunakan metode ini. Waterfall, sebagai metodologi tradisional, memberikan pendekatan berurutan yang mengharuskan setiap tahap, seperti analisis kebutuhan, desain, implementasi, dan pengujian, diselesaikan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Pendekatan ini memungkinkan pengendalian yang lebih ketat terhadap proyek, terutama pada skala besar, dan memastikan bahwa tidak ada langkah yang terlewatkan. Namun, metode ini memiliki kelemahan dalam hal fleksibilitas, terutama ketika ada kebutuhan untuk perubahan selama proses pengembangan.

Sebaliknya, metodologi Rational Unified Process (RUP) dan iteratif menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, meskipun hanya digunakan oleh sebagian kecil studi (21,43%). RUP, misalnya, menekankan pada evaluasi berkelanjutan dan iterasi di setiap tahap, yang memungkinkan penyesuaian dengan perubahan kebutuhan pengguna atau kondisi proyek. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, metode ini menawarkan keunggulan karena memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan dengan lebih cepat. Meskipun demikian, penerapan RUP memerlukan komitmen sumber daya yang lebih besar, karena pengujian dan evaluasi yang terus menerus dapat meningkatkan biaya dan waktu pengembangan.

Selain metodologi, penelitian ini juga mengungkapkan bidang-bidang utama yang menjadi fokus pengembangan sistem informasi. Bidang pendidikan dan bisnis muncul sebagai sektor yang paling banyak melakukan inovasi teknologi, dengan masing-masing 28,57% studi kasus mengembangkan sistem informasi dalam bidang ini. Pada sektor pendidikan, pengembangan sistem informasi berfokus pada aplikasi penerimaan siswa baru, manajemen e-raport, dan sistem absensi. Sementara itu, pada sektor bisnis, perusahaan beralih ke platform online untuk meningkatkan penjualan dan pengelolaan stok barang, sejalan dengan tren digitalisasi pasar.

Di bidang kesehatan dan kepegawaian, yang masing-masing menyumbang 14,29% dan 21,43% dari studi, organisasi mengembangkan sistem informasi untuk meningkatkan layanan pasien dan mengelola data karyawan. Implementasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap sektor. Misalnya, dalam layanan kesehatan, sistem informasi digunakan untuk mempermudah pengelolaan data pasien, sehingga dapat meningkatkan efisiensi layanan dan mengurangi waktu tunggu. Sedangkan dalam bidang kepegawaian, sistem informasi membantu manajemen dalam melacak kinerja karyawan, memfasilitasi penggajian, dan mengelola proses rekrutmen secara lebih efisien.

Temuan dari artikel ini menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh pemilihan metodologi, tetapi juga oleh pemahaman mendalam tentang kebutuhan sektor dan adaptasi teknologi yang tepat. Hal ini semakin relevan di era digital, di mana perusahaan harus terus berinovasi untuk tetap kompetitif.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline