"Membuka Babak Baru Pembelajaran Sejarah: Inovasi Silkroad Virtual Museum & Virtual Museum Nasional Indonesia"
Era digital saat ini telah membawa transformasi signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan, terutama dalam pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah yang sering dianggap sebagai mata pelajaran yang kering dan membosankan kini telah mengalami revitalisasi berkat inovasi teknologi. Mahasiswa Asistensi Mengajar Sejarah dari Universitas Negeri Malang yang melaksanakan kegiatan praktik mengajar di SMAS Diponegoro Tumpang berupaya mengadakan program kerja dengan mengenalkan inovasi media pembelajaran berbasis Silkroad Virtual Museum dan Museum Nasional Indonesia Via website kepada siswa kelas XI peminatan sejarah. Tujuannya adalah untuk menghadirkan pembelajaran sejarah yang inovatif dan terkini di era digital.
Dengan adanya media museum virtual, siswa dapat menjelajahi berbagai museum dunia secara virtual seolah-olah mereka sedang berada di sana. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah, mahasiswa asistensi mengajar sejarah telah menginisiasi proyek inovatif dengan memanfaatkan teknologi museum virtual. Kegiatan pengenalan Silkroad Virtual Museum dan Museum Nasional Indonesia bertujuan untuk membekali siswa kelas XI peminatan sejarah dengan pengalaman belajar yang lebih historis dan bermakna. Melalui eksplorasi virtual ini, siswa tidak hanya sekedar melihat peninggalan artefak, tetapi juga dapat berinteraksi dengannya secara digital. Mereka dapat memutar video, membaca deskripsi rinci, dan bahkan mengikuti tur virtual yang dipandu oleh kurator. Dengan menjelajahi museum secara virtual, siswa diharapkan dapat membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa sejarah, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan menumbuhkan apresiasi terhadap warisan budaya bangsa
Konsep Museum Virtual
Museum virtual merupakan sebuah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi koleksi artefak dan informasi sejarah tanpa harus mengunjungi lokasi fisik museum secara langsung. Dalam konteks kegiatan ini, Silkroad Virtual Museum dan Virtual Museum Nasional Indonesia menjadi solusi alternatif yang menawarkan pengalaman mendalam mengenai sejarah Jalur Sutra, rute perdagangan penting antara Asia dan Eropa yang berfungsi sebagai penghubung budaya dan ekonomi selama berabad-abad. Melalui website ini, siswa dapat melihat koleksi artistik yang mencerminkan pencapaian budaya dari berbagai peradaban sepanjang Jalur Sutra. Hal menarik lainnya dari koleksi museum nasional Indonesia adalah siswa diajak melihat lokasi Museum Nasional dengan tampilan 360º, yang memberikan kesan tersendiri bagi siswa yang ingin mengetahui lokasi museum.
Museum pertama dari Silkroad Virtual Museum terletak di Nanjing, ibu kota Dinasti Ming di Tiongkok, dengan fokus pada pameran karya seni berkualitas tinggi yang dikembangkan oleh kelompok elit masyarakat masing-masing. Melalui koleksi porselen, lukisan, dan tekstil yang indah. Museum ini mengajak pengunjung untuk menyelami kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok pada masa kejayaan Dinasti Ming. Dengan tujuan untuk menghidupkan kembali era keemasan Jalur Sutra pada periode 1200-1450, museum ini memberikan wawasan tentang bagaimana perdagangan dan pertukaran budaya mencapai puncaknya. Pengunjung dapat melihat bagaimana pengaruh budaya asing, seperti Persia dan Arab, terintegrasi ke dalam seni dan budaya Tiongkok, membentuk identitas yang unik dan kaya.
Sementara itu, Museum Nasional Indonesia menyediakan tur virtual dengan tampilan 360º yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi lokasi museum secara menyeluruh dan menyajikan koleksi yang mencerminkan kekayaan sejarah serta budaya Indonesia. Mulai dari artefak prasejarah hingga benda-benda peninggalan kerajaan Nusantara, museum ini menyajikan gambaran komprehensif tentang perjalanan panjang peradaban Indonesia. Dengan fitur interaktif seperti keterangan detail dan zoom, siswa dapat mengamati benda-benda koleksi secara lebih dekat, seolah-olah sedang memegangnya langsung. Selain itu, tur virtual ini juga memungkinkan siswa untuk menjelajahi berbagai ruangan di museum, termasuk ruang pamer utama, perpustakaan, dan ruang auditorium, seolah-olah sedang berjalan-jalan di dalam museum sungguhan.
Koleksi-koleksi utama di museum ini mencakup: