Lihat ke Halaman Asli

Si Manis di Kala Anak Sakit Apakah Aman

Diperbarui: 30 Oktober 2022   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Meningkatnya jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak akibat kontaminasi bahan kimia berbahaya telah menjadi perhatian masyarakat. 

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan beberapa kasus yang beredar, dijawab penyebabnya adalah bahan baku obat yang digunakan. 

"Berdasarkan data, ada terjadi pergeseran dari negara-negara impor bahan baku," jelas Menkes di Istana Negara, Senin (24/10/2022).

BPOM mengungkapkan ada lima obat sirup yang dikatakan mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman. Namun, menurut Zullies, penelitian masih dilakukan untuk menemukan hubungan antara gagal ginjal akut dan senyawa dalam komposisi obat. Anda menjelaskan bahwa 

EG dan DEG adalah pengotor dalam bahan baku pelarut  sirup. Obat parasetamol dan banyak obat lain yang kurang larut dalam air memerlukan bahan tambahan untuk kelarutannya, terutama propilen glikol atau gliserin yang digunakan di Indonesia. Bahan baku propilen glikol dan gliserin termasuk zat ini mungkin mengandung pengotor. 

 "Dalam prakteknya hal ini normal. Selama masih dalam ambang batas, tidak ada risiko efek toksik hingga gagal ginjal akut," jelas guru besar farmasi UGM ini.

Namun Kementerian Kesehatan sudah mengizinkan banyak obat sirup untuk diresepkan ulang oleh institusi medis. Hal ini dijelaskan dalam Surat SR.01.05/III/361/2022 atas nama Ahli Bedah Umum tertanggal 18 Oktober 2022. 

Parasetamol dan banyak obat lain yang kurang larut dalam air memerlukan bahan tambahan untuk kelarutannya. Terutama propilen glikol atau gliserin yang digunakan di Indonesia. Bahan baku propilen glikol dan gliserin yang mengandung ini mungkin mengandung bakteri.


Sebenarnya ini normal. Selama dalam batas, tidak ada risiko efek toksik, termasuk gagal ginjal akut, jelas guru besar farmasi UGM ini. Surat tersebut berisi petunjuk penggunaan obat cair/sirup pada anak. Dalam rangka pencegahan peningkatan kasus penyakit ginjal akut progresif atipikal.

Sebanyak 12 merek obat yang mengandung asam valporat, sidenafil, dan chloral hydrate sebagai bahan aktif dapat digunakan. “Tentu penggunaannya harus diawasi oleh tenaga kesehatan yang profesional,” kata Syahril.

Apotek dan toko obat bebas atau bebas untuk dijual kepada umum sesuai dengan Lampiran 1 dan Lampiran 2 sebagaimana diatur oleh undang-undang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline