Lihat ke Halaman Asli

Gempar! Berbagai Polemik di Pengungsian Korban Gempa Cianjur, Ini Faktanya!

Diperbarui: 22 Desember 2022   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi pasca gempa, Twitter: @fastzaz

Bandung - Gempa yang melanda Kota Cianjur sebesar 5.6 sekala Richter pada 21 November 2022 pada pukul 13:21:10 WIB. Mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah dan menelan ratussan korban jiwa. Saat ini warga yang selamat telah dievakuasi menuju pengungsian. Aksi peduli Cianjur pun gencar dilakukan di berbagai daerah.  Bantuan pakaian, makanan, dan obat-obatan yang diberikan oleh berbagai relawan pun terus berdatangan untuk disalurkan menuju tempat-tempat terpencil.

Namun niat baik itu tidak selaras dengan yang terjadi di pengungsian. Warga Cianjur mendapatkan kritikan dan cibiran dikarenakan berprilakuan tidak semestinya. Seperti halnya penghadangan bantuan di berbagai titik dengan dalih belum mendapatkan bantuan, mencopot atribut gereja, menolak bantuan mie instan, dan membuang pakaian yang diberikan. Berikut kebenarannya

Beberapa bantuan yang akan disalurkan kepada posko pengungsian mendapatkan hadangan oleh warga setempat. Mereka tidak mengizinkan mobil untuk menuju ke posko pengungsian. Akibat viralnya dan dapat aduan dari masyarakat polisi kini telah turun tangan untuk menyelesaikan dan mengamankan mobilisasi dalam pengiriman bantuan. Lima pelaku penghadangan yang viral pun telah berhasil diamankan dan berujung melakukan permintaan maaf.

Beberapa waktu lalu viral sebuah video yang berlokasi di posko pengungsian Mangunkerta dan di Sarampad. memperlihatkan warga korban gempa Cianjur mencopot banner bantuan yang diberikan oleh gereja.

Sontak perlakuan warga tersebut mendapatkan cibiran dari berbagai pihak. Dikatakan bahwa pengungsi bukan menolak bantuan tersebut tetapi hanya mencopot banner pada tenda agar bantuan yang diterima bersifat normal tanpa ada unsur apa pun.

Video viral selanjutnya terkait korban gempa Cianjur. Yaitu nampak bahwa pengungsi mempertanyakan banyaknya mie instan yang diberikan oleh relawan peduli Cianjur.

Video tersebut pun mendapatkan kecaman dan kritikan yang tajam karena dianggap tidak mempunyai rasa bersyukur. Namun setelah ditelusuri ternyata bukan berada di daerah Cianjur.

Hingga viralnya video pakaian yang menumpuk dipinggir jalan sontak kritikan pun datang dari berbagai pihak. Namun setelah diklarifikasi pakaian yang menumpuk itu merupakan pakaian yang sudah tidak layak pakai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline