Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Arifai

Guru/SMAN 1 Soppeng

Berkobar Lagi-Berkolaborasi dalam Sinergi-Wujudkan Pembelajaran yang Berpihak pada Peserta Didik

Diperbarui: 25 Juli 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berkobar Lagi-Berkolaborasi dalam Sinergi-Wujudkan Pembelajaran yang Berpihak pada Peserta Didik

Oleh : 

Muhammad Arifai

(Guru Penggerak Angk. 2 Kab. Soppeng)

Salah satu hal esensial pada Kurikulum Merdeka adalah merdeka belajar dengan pembelajaran terdiferensiasi yakni pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik. Hal ini bermakna, guru mesti menerapkan pembelajaran terdiferensiasi saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tambahan lagi, kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered), harus segera ditinggalkan karena hal itu tidak sesuai dengan peri kemerdekaan belajar dan kemerdekaan mengajar. Oleh karena itu,  maka kegiatan guru menjelaskan materi pembelajaran dan peserta didik hanya duduk berbanjar sambil menyimak lalu mengerjakan tugas yang diberikan, harus segera dihapuskan dari paradigma berpikir guru.  Jangan sampai terjadi peserta didik tidak aktif dan kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika sudah demikian, maka yang repot dan mungkin bisa sewot, adalah sang guru itu sendiri.

Nah, sebagai guru penggerak, ayo tergerak untuk menggerakkan rekan guru mengimplementasikan merdeka belajar di kelas melalui pembelajaran terdiferensiasi atau pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik.

Bagaimana memulainya?

Ada beberapa pertanyaan yang bisa saja muncul di benak kita saat hendak memulai menggerakkan rekan guru beranjak dari zona nyaman (yang penting masuk kelas gugurkan kewajiban mengajar) ke zona aman (zona merdeka belajar).  Pertanyaan yang juga sebagai tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bagaimana mengubah pola pikir rekan guru tentang pentingnya merdeka belajar dan pembelajaran berdiferensiasi?
  • Bagaimana menggerakkan rekan guru menuju merdeka belajar melalui pembelajaran berdiferensiasi?
  • Bagaimana mendampingi rekan guru mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi?

Kiranya jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut terefleksi dalam menjalankan peran saya sebagai guru penggerak di sekolah dalam menggerakkan rekan-rekan guru mewujudkan merdeka belajar di kelasnya melalui pembelajaran berdiferensiasi. Peran tersebut saya lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Melakukan penyamaan persepsi dengan rekan guru tentang pembelajaran terdiferensiasi.
  • Membagikan praktik baik atau best practice tentang pengimplementasian merdeka belajar dengan pembelajaran terdiferensiasi yang pernah saya lakukan di kelas, kepada rekan guru.
  • Merancang cara pengimplementasian merdeka belajar dengan menggunakan model pembelajaran Berkobar Lagi-berkolaborasi dalam sinergi wujudkan pembelajaran terdiferensiasi.
  • Mendampingi rekan guru mengimplementasikan merdeka belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi lingkungan.
  • Berkobar lagi-berkolaborasi dalam sinergi dengan rekan guru dan Dinas Sosial Kab. Soppeng sebagai pengelola Taman Makam Pahlawan-Salotungo, Watansoppeng, yang dijadikan tempat kegiatan pembelajaran mengimplementasikan merdeka belajar dengan diferensiasi lingkungan.
  • melalui pembelajaran terdiferensiasi lingkungan yaitu membawa peserta didik ke Taman Makam Pahlawan, Watansoppeng.
  • Melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman Makam Pahlawan, Watansoppeng, dengan materi Biografi Pahlawan.

Setelah melakukan kegiatan pendampingan kepada rekan guru dalam mengimplementasikan merdeka belajar lewat kolaborasi wujudkan pembelajaran berdiferensiasi (diferensiasi lingkungan) membawa peserta didik belajar di Taman Makam Pahlawan Salotungo, Watansoppeng,  rekan guru mulai memahami manfaat menghadirkan merdeka belajar pada saat kegiatan pembelajaran, memahami bagaimana mengimplementasikan merdeka belajar melalui pembelajaran berdiferensiasi yakni memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai minatnya, kesiapan belajarnya, dan profil belajarnya, dan yang lebih penting yaitu rekan guru mulai merasakan dampak merdeka belajar dan pembelajaran berdiferensiasi seperti pembelakjaran berdiferensiasi lingkungan yang dilakukan di Taman Makam Pahlawan Salotungo, Watansoppeng dengan manfaat yaitu peserta didik aktif berinteraksi dengan temannya, bersemangat bekerja sama dengan anggota kelompoknya, belajar sesuai minatnya yakni bebas memilih makam pahlawan yang akan dijadikan objek penulisan biografi, serta kreatif dan inovatif membuat konten vlog tentang kondisi Taman Makam Pahlawan Salotungo, Watansoppeng.

Kegiatan praktik baik penerapan peran sebagai guru penggerak dalam menggerakkan rekan guru mengimplementasikan merdeka belajar, telah mengajarkan kepada saya bahwa kolaborasi sangat penting dilakukan untuk mengimplementasikan merdeka belajar yakni pembelajaran berdiferensiasi atau kegiatan pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline