Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Aqil Maulana

Content Writer

Dihina Miskin! Dimaafkan, namun Tidak Dilupakan

Diperbarui: 11 Agustus 2024   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memaafkan namun tidak melupakan (Sumber : The Jopwell Collection  via unsplash.com)

Halo sahabat Kompasiana! Izinkan saya untuk menceritakan pengalaman pribadi saya di dunia kerja sekitar seminggu atau dua minggu yang lalu. 

Saat ini, saya sedang bekerja sebagai seorang Admin Gudang di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang peleburan alumunium. 

Suatu pagi, saya sangat merasa bad mood dan tidak ingin melakukan apa pun, karena memang awal bulan itu adalah masa-masanya kerjaan masih belum numpuk, bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada kerjaan.

Untuk mengusir rasa bosan itu, saya coba keluar dari ruangan office dan mencari-cari aktivitas agar tidak bosan, barangkali juga ada yang dapat saya lakukan di luar pekerjaan.

Sampailah saya di suatu tempat di mana anak-anak lapangan sedang mengobrol dan sedang santai. Saya pun ikut nimbrung. Kebanyakan dari mereka adalah perokok aktif, sedangkan saya bukan seorang perokok aktif.

Meski pun begitu, saya tidak punya pandangan yang buruk soal para perokok aktif. Itu adalah hak mereka, selama mereka "tidak merugikan" siapa pun.

Mereka tahu bahwa saya bukan seorang perokok, namun tetap saja mereka usil.

"Qil, mau rokok gak?" Ucap salah satu dari mereka

Saya pun mencoba responnya dengan asyik

"Mana sini?" Ucap saya sambil mengulurkan tangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline