Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Aqil Maulana

Content Writer

Kenapa Bisa Rabies? Kenali 6 Penyebabnya

Diperbarui: 1 Juli 2023   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebab rabies (Fusion Medical Animation via Unsplash.com)

Rabies merupakan salah satu penyakit menular yang ditularkan dari hewan ke manusia. Bagi kamu yang tinggal di daerah perkotaan maupun pedesaan, perlu waspada terhadap ancaman penyakit ini. Rabies dapat menyebabkan dampak yang serius pada kesehatan manusia, dan pengetahuan mengenai penyebab hewan terjangkit rabies sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kita serta hewan peliharaan.


1. Vektor Penyakit Rabies
Rabies adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pada mamalia, termasuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Vektor utama dalam penularan rabies adalah anjing, yang menyumbang sekitar 99% kasus kematian manusia akibat rabies di berbagai negara, termasuk Indonesia.

2. Hewan Liar Penyebab Rabies
Tidak hanya anjing, hewan liar juga dapat menjadi sumber penularan rabies. Beberapa hewan liar yang sering terlibat dalam penularan rabies antara lain rubah, kucing liar, rakun, dan kelelawar. Kelelawar, khususnya, merupakan vektor rabies yang cukup signifikan, meskipun kebanyakan orang sering tidak menyadari peran pentingnya dalam penularan virus ini.

3. Penyakit pada Hewan Peliharaan yang Tidak Diobati
Penyebab lain dari hewan terjangkit rabies adalah pemilik hewan peliharaan yang tidak memeriksakan atau mengobati hewan mereka ketika menunjukkan gejala rabies. Gejala awal pada hewan yang terinfeksi rabies mungkin tidak selalu jelas dan seringkali disalahartikan sebagai masalah kesehatan lainnya. Hal ini bisa menyebabkan penundaan dalam pengobatan dan penanganan yang tepat, sehingga meningkatkan risiko penularan rabies kepada manusia atau hewan lainnya.

4. Kekurangtahuan Masyarakat tentang Rabies
Kekurangtahuan tentang rabies dan cara penularannya juga dapat memicu peningkatan kasus. Beberapa masyarakat, terutama di daerah pedesaan, mungkin tidak menyadari bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi hewan peliharaan. Selain itu, kurangnya edukasi mengenai tindakan pencegahan setelah terkena gigitan hewan yang diduga terinfeksi rabies dapat menyebabkan orang tidak mencari bantuan medis segera setelah insiden tersebut terjadi.

5. Penyebaran Virus Melalui Air Liur Hewan Terinfeksi
Salah satu cara umum penularan rabies adalah melalui air liur hewan yang terinfeksi. Ketika hewan terjangkit rabies menggigit manusia atau hewan lain, virus yang terdapat dalam air liurnya dapat langsung masuk ke dalam tubuh yang tergigit. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga terinfeksi rabies.

6. Kondisi Hewan Terinfeksi yang Tidak Terdeteksi
Kondisi kesehatan hewan terinfeksi rabies yang tidak terdeteksi juga dapat menjadi penyebab penularan. Beberapa hewan yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu yang lama atau mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Ini berarti hewan tersebut dapat menularkan virus kepada manusia atau hewan lain tanpa disadari.

Kamu harus mengenali penyebab hewan terjangkit rabies agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Waspada terhadap hewan liar, pastikan hewan peliharaanmu mendapatkan perawatan yang baik, dan hindari kontak langsung dengan hewan yang diduga terinfeksi rabies. Jangan lupa untuk mengedukasi diri sendiri dan masyarakat sekitarmu tentang bahaya rabies serta langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil. Dengan pengetahuan yang memadai, kamu dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekatmu dari ancaman penyakit rabies yang serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline