Lihat ke Halaman Asli

Tarik Ulur Asa

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kesempatan itu datang, segera terjemput

Niat yang mengendarai kemauan

Tak pelak itu hanya menjadi embun yang semu

Menutupi sinar mentari pagi yang kian meluas

Sebuah keputus-asaan..

-

-

Seperti roda yang diberhentikan dengan rem

Berhenti, terdiam oleh sebuah aturan pengikat

Meskipun aturan itu belum terdengar jelas

Mungkin ini sebuah kritik, sebuah pembelajaran

Bagi pemilik aturan atau pemilik harapan

-

-

Butuh tembakan yang keras untuk mengingatkan

Kuda pedati harus tetap berjalan

Membakar api ditengah keputus-asaan

Kibarkan bendera ini lagi

Harus tetap berjalan melewati terjalnya medan

Hari ini kerikil, mungkin besok pecahan kaca dan benda tajam

Beralaskan semangat, kaki ini terus berjalan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline