Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ali Rashidin

Siswa SMA Negeri 28 Jakarta, kelas XI MIPA 3

Kenapa Cuaca Panas Sebelum Hujan?

Diperbarui: 29 Agustus 2020   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pasti kamu pernah merasakan fenomena ini. Siang ini cuaca sangat panas, namun saat sore hujan turun begitu lebat. Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa. Memang tampaknya agak tak masuk akal, "bukannya kalo mau ujan harusnya dingin, ya?". Tahukah kamu, kalau ternyata ada sains dibalik fenomena ini? Yuk, disimak bersama-sama!

Pertama-tama, kita harus mengetahui tentang siklus hujan nih. Siklus bermula ketika air yang ada di permukaan bumi, seperti laut atau sungai, akan menguap karena panas matahari. Perubahan air dari bentuk cair ke bentuk gas memerlukan penyerapan energi dalam bentuk panas.

Energi ini akan disimpan oleh molekul-molekul uap air. Uap air ini lalu naik ke atas lalu sampai pada ketinggian yang suhunya lebih rendah.

Nah, di ketinggian ini, molekul-molekul air akan mengalami proses kondensasi sehingga membentuk awan. Awan yang sudah terbentuk akan menetap di atmosfer. Angin dan kestabilan tekanan udara akan menjaga awan tetap berada di atmosfer.

Masih ingat kan tentang energi yang diserap oleh molekul air ketika akan berubah wujud menjadi gas? Menurut Hukum Kekekalan Energi, energi tidak dapat menghilang atau diciptakan. Energi hanya berpindah menjadi bentuk lainnya.

Nah, untuk kembali menjadi wujud cair, molekul air yang berupa gas tadi harus mengeluarkan energinya kembali. Energi ini dikeluarkan dalam bentuk panas. Dalam ilmu Termokimia, fenomena pengeluaran energi panas untuk berubah wujud disebut Reaksi Endotermal. 

Energi panas yang dikeluarkan inilah, yang kita rasakan. Energi panas ini dikeluarkan dalam jumlah yang masif. Sehingga, temperatur udara di sekitar akan naik karena pengaruh pelepasan energi ini. Itulah mengapa, cuaca akan terasa panas sebelum turunnya hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline