Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Syukuran Keluarga

Diperbarui: 7 November 2022   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Ku awali pagiku dengan mengayunkan sepeda onthel kesayanganku berangkat menuju pasar untuk membeli bahan makanan dan masakan yang nantinya di masak di rumah , karena nanti malam akan ada acara syukukuran keluarga di rumah. Acara sykuran tersebut diadakan karena salah satu dari keluarga kami mau menikah. Aku tidak hanya membeli bahan makanan saja, akan tetapi membeli buah-buahan, sayuran, roti, minuman, & makanan ringan lainnya, yang nantinya akan di sajikan di tengah-tengah tamu undangan. Setelah selesai membeli semua bahan yang akan di sajikan untuk syukuran nanti malam, aku segera pulang kerumah dan ku berikan bahan-bahan tersebut kpd ibuku, karena ibu lah yang akan memasak dan menyiapkan semuanya, di bantu oleh keluarga saudara-saudara yang lain.

          Setelah selesai melakukan pekerjaan itu saya pun beristirahat sebentar seraya meminum kopi bersama dengan sepupu saya yang jauh rumah nya untuk datang di acara kami , saya bercerita banyak dengan sepupu saya dan saling bertukar pendapat tentang gaya hidup, kebiasaan, hal yang dia lakukan sehari-hari, karena sepupu saya tersebut bukan orang dasa pasti banyak lah yang mungkin belum aku ketahui dan begitu sebalik nya . Tak  terasa dalam perbincangan tersebut ada suara adzan yang berkumandang , "alhamdulillah waktu dluhurpun tiba" ucap ku. Kami pun bergegas untuk mengambil air wudlu dan berjamaah sholat di masjid.

          Setelah sholat saya di suruh oleh bapak saya untuk menyebarkan surat undangan yang di buat untuk acara tersebut. Saya pun bergegas mengayunkan sepeda onthel kemudian menyebarkan undangan tersebut ke satu desa. Dalam lingkup desa saya ada kurang lebih 100 orang, jadi ada 100 surat undangan yang harus saya sampaikan kpd para nama yang sudah tertera di dalam surat tersebut.

          Waktupun terasa begitu cepat, tak terasa waktu ashar pun tiba begitu pula dengan tugas ku yang telah usai untuk menyebarkan surat undangan. Aku pun bergegas ke masjid untuk menunaikan sholat ashar secara berjamaah. Setelah sholat aku menyiapkan tempat seperti karpet, microfon, sound dll untuk di gunakan acara nanti malam, setelah persiapan tempat tersebut aku bergegas bersih diri karena sudah seharian saya beraktifitas . Sholat magrib pun tiba , kembali lagi aku harus bersiap dan berangkat kemasjid karena itu adalah kewajiban seluruh umat muslim, setelah sholat maghrib, saya tetap di masjid sambil menunggu waktu sholat isya', karena jangka waktu antara maghrib dan isya' itu begitu dekat. 

              Selesai sholat di masjid saya kembali kerumah dan bersiap-siap, akhirnya pun acara yang di tunggu-tunggu telah tiba dengan wajah bahagia ku, aku memyambut para tamu undangan , kupersilahlan mereka untuk duduk di tempat yang telah aku siapkan tadi sore. Dan alhamdulillah banyak tamu undangan yang mau menghadiri acara syukiran keluaraga kami tersebut. Setelah tamu undangan berkumpul MC pun memulai acara di dalam acara tersebut ada sambutan dari orang yang membuat acara yaitu bapak saya sendiri dan kemudian di tutup dengan do'a, setelah do'a usai para tamu undangan pun makan dan kemuaian pulan dengan membawa "berkat" dalam artian makanan yang berisi nasi, lauk, dan jajanan lain. 

Nama penulis : Muhammad Alifudin

Nim : 4130022039

Tugas dari bapak : Rudi umar susanto s.pd. M.pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline