Film animasi menjadi salah satu jenis film yang digemari oleh banyak kalangan masyarakat. Salah satu situs web yang memberikan informasi berkaitan dengan film, IMDb (2024), memperlihatkan rating film-film animasi yang cukup tinggi dan disukai oleh audiens pada laman web yang berjudul "Top 50 Animation Movies".
Jenis film ini tidak hanya ditujukan pada anak-anak di bawah umur, tetapi juga bisa dinikmati oleh kalangan orang dewasa, disesuaikan dengan selera dan referensi setiap orang.
Data statistik yang disediakan oleh statista (Carollo, 2024) berjudul "Breakdown of Animated Movie Attendance in France in 2022, by Age Group" menunjukkan bahwa penonton film animasi di Prancis didominasi oleh penonton berusia 3-14 tahun sebesar 43,7%. Namun sisanya dipenuhi oleh penonton berusia di atas 14 tahun (15-24 tahun 16,1%;25-49 tahun 26,2%; 50 tahun ke atas 14%).
Film animasi, tidak seperti film pada umumnya, memiliki proses produksi yang berbeda, walaupun memiliki proses distribusi dan konsumsi yang kurang lebih sama, sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas dari pihak-pihak pembuat film.
Ada banyak faktor yang memengaruhi perbedaan proses produksi pada film-film animasi, seperti gaya animasi, teknik animasi, hingga genre animasi yang ada dalam film animasi tersebut. Menurut Barsam & Monahan (2019), Genre suatu film bisa memengaruhi gaya dan teknik animasi yang digunakan.
Berikut adalah 3 film animasi yang memiliki proses produksi, distribusi, dan konsumsi yang berbeda-beda dan terpengaruh oleh perbedaan genre, teknik, dan gaya animasi dalam film.
The Boy and the Heron (2022)
The Boy and the Heron (2022) yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki merupakan salah satu film yang diproduksi oleh Studio film animasi besar dari Jepang, Studio Ghibli. Film ini bergenre animasi, petualangan, drama, dan fantasi.