Cemas adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikis yang dapat menimbulkan rasa takut, keprihatinan tentang masa depan, dan kekhawatiran yang berkepanjangan. Rasa cemas memang biasa dihadapi semua orang. Namun, rasa cemas disebut gangguan psikologis ketika rasa cemas menghalangi seseorang untuk melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari layaknya orang normal.
Rasa cemas disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tertentu. Seperti gangguan mental lainnya, rasa cemas disebabkan oleh gagalnya saraf-saraf otak untuk mengontrol emosi dan rasa takut. Contohnya stress dapat mengubah alur komunikasi sel-sel saraf dalam sirkuit otak. Hal ini dapat mengubah struktur otak tertentu yang mengkontrol emosi.
Faktor lingkungan seperti trauma masa kecil (seperti korban KDRT, broken home) atau masalah besar dalam hidup (contohnya krisis finansial dan gagalnya hubungan asmara, dan bisa juga trauma kecelakaan) dapat memicu kecemasan. Gejala-gejala kecemasan juga dapat disebabkan oleh gangguan sistemik seperti hipertiroidisme, masalah endokrin, gula darah rendah, kekurangan kalsium, dan penyakit jantung.
Dampak Buruk Cemas Berlebih
Cemas yang berlebih dapat berdampak buruk bagi tubuh seperti sistem saraf yang terganggu, peredaran darah, pencernaan, pernapasan, hingga kekebalan tubuh.Berikut ini sejumlah efek cemas berlebih pada tubuh Anda
Sistem saraf
Rasa cemas yang berlebihan membuat otak melepaskan hormon stres secara teratur. Kondisi tersebut dapat meningkatkan frekuensi kemunculan gejala mulai dari pusing, kepala kliyengan, hingga depresi.Ketika Anda merasa cemas, otak membanjiri sistem saraf dengan hormon dan senyawa kimia seperti kortisol dan adrenalin, yang membantu untuk merespons ancaman.
Sistem pencernaan
SIstem pencernaan dapat terganggu apabila kita cemas terlalu berlebih antara lain sakit perut, mual, diare, hingga kehilangann nafsu makan.
Sistem kardiovaskular
Cemas yang berlebih juga bisa memicu kondisi-kondisi seperti peningkatan detak jantung, jantung berdebar, serta timbulnya rasa nyeri di dada. Selain itu, Anda juga berisiko tinggi mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit jantung koroner.