Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Kinerja DPR Sejalan dengan Kualitasnya

Diperbarui: 27 Maret 2023   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan lembaga legislatif yang memiliki peran penting dalam proses pembuatan undang-undang di Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja DPR seringkali menuai kontroversi dan kritikan dari masyarakat

 Meskipun DPR telah menunjukkan kemajuan dalam beberapa hal, seperti transparansi dan akuntabilitas, tetapi masih terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki. Kinerja DPR yang tak sama dengan kualitasnya menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.

Salah satu masalah utama yang sering dihadapi DPR adalah lemahnya kinerja anggota DPR dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Banyak anggota DPR yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu daripada kepentingan rakyat. 

Mereka lebih banyak berbicara dan membuat keputusan yang tidak berpihak pada kepentingan publik. Padahal, sebagai wakil rakyat, anggota DPR seharusnya lebih fokus pada kepentingan rakyat dan berusaha menciptakan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Masalah lainnya adalah lemahnya sistem pengawasan dan kontrol terhadap kinerja anggota DPR. Meskipun telah ada beberapa upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, tetapi masih banyak anggota DPR yang melakukan tindakan korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan tidak mengindahkan etika. Hal ini tentu saja akan berdampak negatif pada kredibilitas DPR dan juga negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pengawasan dan kontrol yang lebih ketat agar anggota DPR tidak menyalahgunakan kewenangannya.

Selain itu, DPR juga seringkali dianggap tidak efektif dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. DPR seringkali lebih memperhatikan kepentingan politik partai daripada kepentingan rakyat secara keseluruhan. Banyak kebijakan yang diambil oleh DPR lebih memperhatikan kepentingan politik partai daripada kepentingan rakyat. Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, DPR seringkali menyetujui undang-undang yang kontroversial, seperti UU ITE dan UU Omnibus Law yang dianggap merugikan kepentingan rakyat.

Lebih lanjut, DPR juga dianggap lamban dan tidak responsif dalam menanggapi masalah yang dihadapi oleh rakyat. Beberapa kasus seperti bencana alam, kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan baik. DPR seharusnya lebih proaktif dalam menanggapi masalah-masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

DPR juga dianggap tidak memiliki kualitas yang memadai dalam hal kemampuan legislasi. Banyak anggota DPR yang tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman yang memadai dalam bidang hukum atau legislasi. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kualitas undang-undang yang dihasilkan oleh DPR. Banyak undang-undang yang dihasilkan oleh DPR kurang memadai dan sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas anggota DPR dalam hal legislasi, baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun melalui seleksi yang lebih ketat.

Meskipun terdapat banyak masalah yang perlu diatasi dalam kinerja DPR, ada beberapa hal yang perlu diapresiasi. Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah upaya DPR dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. DPR telah melakukan beberapa reformasi, seperti mempublikasikan anggaran dan laporan keuangan secara terbuka, serta membentuk lembaga pengawas internal untuk mengawasi kinerja anggota DPR. Hal ini tentu saja membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas DPR.

Selain itu, DPR juga telah melakukan beberapa inisiatif yang bernilai positif bagi masyarakat, seperti pembahasan RUU Pemilu yang lebih inklusif, peningkatan alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan, serta upaya untuk meningkatkan perlindungan bagi anak-anak dan perempuan. Meskipun belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat, tetapi inisiatif-inisiatif tersebut menunjukkan bahwa DPR masih memiliki potensi untuk menjadi lembaga legislatif yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline