Lihat ke Halaman Asli

Hizbut Tahrir: Organisasi Pan-Islamis Kontrovesional

Diperbarui: 29 Desember 2023   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hizbut Tahrir, yang diterjemahkan sebagai Partai Pembebasan, adalah sebuah organisasi politik pan-Islamis yang beroperasi di berbagai negara dengan tujuan utama mendirikan kembali Khilafah atau sistem pemerintahan Islam yang bersatu. Meskipun memiliki visi yang jelas, organisasi ini telah menjadi bahan perdebatan dan kontroversi di banyak tempat.

Asal Usul dan Ideologi
Berdiri di Palestina pada tahun 1953 oleh Taqiuddin al-Nabhani, Hizbut Tahrir bertujuan untuk menyatukan seluruh dunia Islam di bawah satu kepemimpinan. Mereka mengusung ideologi Islam yang konservatif, menolak sistem kapitalisme dan demokrasi sebagai alternatif.

Operasi Global
Dengan keanggotaan yang tersebar di lebih dari 40 negara, Hizbut Tahrir memiliki pengaruh yang signifikan. Meski demikian, banyak negara yang telah melarang kegiatan mereka, menganggapnya sebagai ancaman terhadap stabilitas politik dan keamanan.

Kontroversi dan Kritik
Meski Hizbut Tahrir menolak kekerasan dalam pencapaian tujuannya, banyak pihak yang khawatir dengan retorika mereka yang radikal. Beberapa negara telah melarang organisasi ini, menuduhnya mempromosikan ekstremisme. Sementara itu, pendukungnya berpendapat bahwa mereka hanya memperjuangkan hak dan keadilan bagi umat Islam.

Pengaruh dalam Politik
Hizbut Tahrir sering kali menjadi subjek perhatian dalam diskusi politik. Dengan visinya yang kuat tentang penegakan syariah, mereka berhasil menarik simpati dari sebagian kalangan masyarakat yang merasa kecewa dengan pemerintahan yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline