Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ali

Mahasiswa

Kekhawatiran Orang Tua jika Anaknya Masuk Jurusan Radiologi

Diperbarui: 30 November 2024   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Radiologi adalah program studi yang mempelajari teknologi pencitraan medis untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit. Jurusan ini merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi gelombang untuk memindai bagian dalam tubuh manusia. Sedangkan, Radiografer adalah tenaga kesehatan yang bertugas memproduksi gambar tubuh pasien menggunakan peralatan pencitraan medis. Ia bekerja dalam bidang radiologi dan imejing untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Radiografer juga dikenal sebagai teknisi radiologi atau teknolog pencitraan medis. Adapun tugas dari radiografer sendiri: Mengoperasikan peralatan pencitraan medis, seperti CT scan, MRI, sinar-X, atau ultrasound, untuk menghasilkan gambar tubuh pasien, Memberikan pelayanan kepada pasien, Bertanggung jawab atas peralatan Radiologi. Setelah lulus dari jurusan tersebut, maka bisa menjadi seorang radiografer. 

Orang tua tidak memperbolehkan anak mereka menjadi seorang radiografer, karena ada beberapa kekhawatiran yang mungkin membuat orang tua tidak tenang terhadap anaknya. Masyarakat mengira jurusan radiologi hanya menjadi tukang foto jadi sering di anggap sebelah mata di masyarakat atau ada kemungkinan orang tua belum sepenuhnya mengetahui jurusan radiologi itu prospek kerja nya seperti apa dan ngapain aja. Pemahaman masyarakat khususnya masyarakat Indonesia tentang profesi radiografer masih sangatlah kurang. Banyak dari mereka cenderung meremehkan profesi radiografer dan menilai bahwa profesi ini hanya sebatas “tukang foto” belaka. Padahal sebenarnya profesi radiografer ini lebih dari itu, profesi radiografer ini mempergunakan alat seperti ct scan, MRI, USG, Rongten, Mammografi DLL. Membantu dalam memantau respon tubuh, Membantu dalam proses pengobatan. 

Kekhawatiran orang tua tentunya merupakan suatu hal yang harus kita dengarkan tapi, tidak semuanya harus kita terima. Memang benar bahwa pekerjaan radiografer bisa beresiko terkena radiasi. Pada kenyataannya, saat masih berada di jenjang pendidikan, akan diajarkan tentang dosis yang tepat dan sesuai untuk radiasinya. Kekhawatiran yang mereka katakan tidak sepenuhnya benar, karena sedari di perkuliahan akan diajarkan materi-materi yang akan menunjang kita dalam hal proteksi radiasi. 

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi juga semakin pesat. Ini tentunya juga berpengaruh dengan penggunaan AI atau kecerdasan buatan yang banyak digunakan diberbagai aspek kehidupan manusia. Tidak hanya di bidang IT, namun juga di bidang kesehatan. Hal ini tentunya membuat keresahan di masyarakat. Orang tua khawatir anaknya masuk jurusan radiologi karena ada isu yang akan digantikan oleh AI, namun AI justru menjadi alat bantu bukan menggantikan karena tenaga dari seorang radiografer tetap di butuh kan untuk analisis mendalam dan mengambil keputusan. 

Sebenarnya orang tua tidak perlu takut anaknya masuk jurusan radiologi atau menjadi seorang radiografer, karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan mulia, karena seorang radiografer membantu pasien yang sedang sakit. Jika para calon mahasiswa ingin masuk jurusan radiologi, orang tua tidak perlu khawatir karena jurusan ini tidak berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline