Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Pendidikan Seks Oleh Orang Tua Anak

Diperbarui: 22 Juli 2024   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto kegiatan projek penerapan pendidikan seks/dokpri

Semarang, 20 Juli 2024 Tim mahasiswa mata kuliah projek kepemimpinan PPG Prajabatan 2023 Gelombang 2 Universitas Negeri Semarang program studi bimbingan dan konseling yakni tim Tunas Project yang beranggotakan Muhammad Alghani Mutaqin, Muhammad Choirul Dai, Muslikhatul Umami, Mutia Dayana Fatmawati, Nurul Aini, Ratri Rusyda Wulandari, Rizky Amalia Putri, Siti Nurjannah, Yori Ninda Pusvitasari berkolaborasi dengan komunitas Omah Dongeng Sangkara (ODS)  mengadakan kegiatan bertema  sex education melalui play therapy untuk meningkatkan self-awareness anak dengan topik “penerapan pendidikan seks oleh orang tua anak” berlokasi di Joglo Sangkara,Patemon Gunung Pati Semarang.

Kegiatan ini diikuti oleh 13 anak anggota ODS, 8 orang tua, 5 pengurus ODS, 9 anggota Tunas Project, dan 1 pemateri yaitu ibu Eem Munawaroh, S.Pd., M.Pd dosen program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Kegiatan ini diadakan sebagai kegiatan lanjutan dari rangkaian kegiatan projek edukasi seks kepada anak-anak, dengan topik pertama “orientasi pendidikan seksual” yang diberikan terlebih dahulu terlebih dahulu kepada anak-anak melalui lagu dan permainan, pada kegiatan kali ini dengan topik “penerapan pendidikan seks oleh orang tua” mengadakan kedua kegiatan sekaligus antara lain:

1. Kegiatan Pendidikan Seksual Kepada Orang

Foto kegiatan pendidikan seks kepada para orang tua/dokpri

Kegiatan melibatkan orang tua atau wali yang didalamnya kegiatan ini mengundang pemateri ibu Eem Munawaroh, S.Pd., M.Pd untuk memaparkan bahasan mengenai upaya untuk membangun kesadaran, pemahaman identitas, dan orientasi seksual pada anak, pada kegiatan ini juga memastikan agar anak-anak tumbuh dan berkembang secara fisik, emosional, sosial, dan intelektual dengan baik dan selalu dalam pengawasan orang tua. Pemateri mengungkapkan bahwa “Pendidikan seks harus diberikan sedari kecil, bagaimana bagian tubuh yang boleh disentuh, siapa yang boleh menyentuh, bagaimana mengenali orientasi seksual anak dan semua hal tersebut harus dijelaskan oleh para orang tua kepada anaknya”.

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan tim tunas project melaksanakan kegiatan ini agar dapat meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan seksualitas dan bagaimana cara menyampaikannya kepada anak-anak dengan baik, pemateri menjelaskan peranan orang tua memberikan edukasi yaitu “pendidikan seks melalui modelling yang dicontohkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari, sebagai upaya orang tua dalam mentoring anak terhadap pengawasan kelayakan tontonan baik di televisi maupun di sosial media, dan menanamkan peran orang tua dalam organizing dan teaching dalam memberikan edukasi pendidikan seksual sejak dini”. Maka orang tua dalam mengembangkan kesadaran, pemahaman, dan orientasi seksual pada anak tidak hanya membantu mereka mengembangkan identitas mereka dengan baik tetapi juga melindungi mereka dari resiko dan membantu mereka membangun hubungan yang sehat dimasa depan.

2. Kegiatan Kolaborasi Antara Orang Tua dan Anak ODS.

Foto kegiatan mewarnai totebag orang tua dan anak./dokpri

Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan pendidikan seks oleh orang tua selesai, kegiatan ini dilakukan untuk mewarnai totebag setiap orang tua dan anak mendapatkan 1 buah totebag, disediakan 2 kuas dan cat warna-warni lalu nanti totebag akan dilukis secara bebas sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing dan orang tua dapat membantu dan mendampingi anak dalam mengkreasikan karya melukis di totebag. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengekspresikan diri baik orang tua maupun anak dengan membebaskan untuk memilih tema atau gaya yang disukai melalui lukisan, memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak, dan melalui kolaborasi dalam sebuah proyek seni dapat merasakan kebersamaan dan keintiman yang mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline