Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany: Kampanye Blusukan Lebih Efektif Ketimbang Sosial Media

Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di IMGS 2024/Dok. pri

Jakarta-Indonesia Millennial & Gen Z Summit (IMGS) 2024 yang diselenggarakan oleh IDN Media kali ini bertemakan Catalys of change yang berlangsung di The Tribata Dharmawangsa, Jakarta. Salah satu pembicara di acara ini adalah calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan calon gubernur Banten, Airin Rachmi Diany.

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa , di era digital saat ini, media sosial menjadi alat yang sangat penting untuk kampanye dalam menjangkau lebih banyak orang secara efektif dan interaktif, serta keberhasilannya dapat di ukur melalui respons publik.

"Media sosial itu penting karna bagaimana caranya menjangkau jutaan orang yang ga mungkin ketemu? ya pasti lewat sosial media. Jadi memang ga bisa diingkari kalo media sosial adalah media kampanye yang paling murah dan paling interaktif." Ujar Ridwan Kamil.

Akan tetapi ia juga menekankan pentingnya turun langsung ke masyarakat dan berinteraksi secara personal karena itu yang disukai oleh warga.

"Yang disukai masyarakat adalah turun langsung, berjabat tangan tapi memang melelahkan karna harus bertemu dengan ribuan orang" tambahnya.

Calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany juga mengungkapkan bahwa media sosial kini sangat penting, terutama untuk menjangkau generasi millennial dan Gen Z yang dominan di wilayah seperti Banten.

"Kita memang sangat membutuhkan media sosial dan untuk di banten ini 20% lebih adalah generasi milenial dan 35% lebih itu adalah generasi z jadi tentunya diatas 55% adalah generasi milenial dan generasi z yang notebenenya mereka cenderung menggunakan media sosial". Ucap Airin Rachmi Diany.

Akan tetapi menurut pengalaman beliau tatap muka tetap jauh lebih efektif, media sosial dapat digunakan untuk membangun citra dan mempromosikan apa yang telah dilakukan di lapangan, namun tidak dapat menggantikan kedekatan secara emosional.

"Menurut pengalaman saya tetap tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan media sosial hati tidak dapat ditukar dan digantikan dengan teknologi jadi kita turun kelapangan sapa masyarakat, sentuh masyarakat." Tambahnya.

Di era digital saat ini media sosial memainkan peran penting dalam berkampanye, terutama untuk menjangkau generasi millennial dan Gen Z. Namun, interaksi langsung seperti blusukan tetap dianggap efektif dalam membangun hubungan emosional. Kombinasi antara strategi media sosial yang kuat dan kehadiran fisik di lapangan menjadi kunci sukses dalam memenangkan hati generasi muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline