Lihat ke Halaman Asli

pondok pesantren daarul arqom

muda qur'ani muda berprestasi

"Teladan Pendidikan Dari Nabi Ibrahim"

Diperbarui: 11 Oktober 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teladan Pendidikan dari Nabi Ibrahim

Oleh: Ahmad Rifa'i (Staf Pengajar SMP Muhammadiyah Daarul Arqom, Klaten)


Tidak ada yang tidak kenal dengan nama Ibrahim. Namanya selalu disebut-sebut sebagai bahan ceramah saat 'idul adha. Namanya selalu disebut umat islam dalam salawat. Namanya melangit, dan diabadikan didalam al-Qur'an. Jasanya besar, karena dia-lah yang membangun pondasi ka'bah: sebuah "monumen" persatuan, kesetaraan dan toleransi.

Masing-masing Nabi dikisahkan di dalam kitab suci umat islam, dan jumlahnya tak sedikit. Satu segmen dari kisah hidup Ibrahim dan Ismail---putranya yang ia peroleh dari istri kedua: hajar---yang memuat pesan pendidikan. Tidak ada salahnya kita menggunakan kebijakan lama untuk menghadapi problem-problem modern, tentunya dengan kontekstualisasi sesuai dengan situasi kekinian dan kedisinian.

Ibrahim sudah lama menunggu istrinya---Hajar; seorang budak yang dihadiahkan raja mesir untuk Ibrahim---hamil. Setelah menunggu sekian lama dan selalu ikhtiar dengan berusaha dan berdoa agar segera dikaruniai anak. Akhirnya Allah mengabulkan. Hamil-lah Hajar.

Setelah Hajar melahirkan, Ibrahim menyambut kelahiran anak pertamanya dengan suka cita. Setelah menunggu bertahun-tahun akhirnya ia bisa menimang anak. Muncul secercah cahaya kebahagiaan dari wajah Nabi Ibrahim. Sebab, kebaikannya---sebagai seorang nabi---ada yang melanjutkannya.

Kebahagiaannya tidak bertahan lama. Hanya sebentar. Dalam mimpinya Tuhan menyuruh Ibrahim untuk menempatkan istrinya ke sebuah lembah tandus---dalam bahasa Al-Qur'an disebut dengan "Bakkah". Tempat itu tidak satupun orang yang menghuni karena tidak ada sumber air, dan diapit oleh pegunungan. Tidak ada orang yang tertarik tinggal di sana.

Ibrahim, Hajar, dan Ismail menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Palestina hingga mereka sampai ke Mekkah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline