Lihat ke Halaman Asli

pondok pesantren daarul arqom

muda qur'ani muda berprestasi

Al-Quran dan Religius Attitude

Diperbarui: 8 Oktober 2022   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: republika.co.id

Al-Qur'an dan Religius Attitude

Oleh: A.R. Hamid

Hari ini kita menghadiri haflah---acara, untuk tidak mengatakan pesta---pengambilan syahadah tahfizil qur'an, atau dalam bahasa kita sertifikat yang menandakan siswa telah menghafal al-qur'an secara mutqin.

Sertifikat itu sebagai bukti bahwa siswa terkait telah diuji dalam satu majlis, serta uji publik yang disaksikan oleh seluruh santri, guru, orang tua, serta tokoh-tokoh masyarakat dan ormas sekitar. Tidak mudah, maka sangat diapresiasi sangat tinggi oleh sekolah, dalam hal ini adalah Pondok Pesantren Modern Daarul Arqom, Tulung, Klaten.

Al-Qur'an secara umum adalah wahyu tuhan yang diturunkan melalui perantara malaikat jibril a.s untuk Nabi Muhammad. Umat Islam wajib percaya (iman) kepada al-qur'an sebagai kitab suci, yang di dalamnya mengandung banyak sekali aksioma-aksioma (pernyataan yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya), serta tentu, al-qur'an adalah kabar yang melampaui kemampuan nalar-panca indra manusia.

Kita sebagai manusia kadangkala dilanda gelisah, sedih, putus asa saat musibah menimpa. Bagi penganut ateisme---paham yang tidak percaya ke-ada-an/eksistensi tuhan---akan sangat kesusahan, sebab mereka hanya mengandalkan akal mereka saja.

Saya sebut lebih spesifik, sains. Sains, sebagai hasil dari prejudice-prejudice---dugaan-dugaan---yang diuji selalu menemui anomali: pada satu konteks ia dapat digunakan untuk membaca realitas, kadang tidak bisa, sebab sains sendiri sifatnya terbuka; ia dapat difalsifikasi dan dikoreksi.

Lain dengan agama, agama memberikan harapan-harapan yang dapat menentramkan hati manusia, terutama penganut satu agama tertentu. Tuhan---Allah swt, dalam konsep ketuhanan umat islam--- diantaranya memberi isyarat dalam firman-Nya untuk menjalankan setiap norma yang telah ditentukan. 

Seorang hamba harus memiliki sifat sabar, tawakal, disiplin, tangguh, jujur, dermawan, dll, dengan jaminan-jaminan kebahagiaan, baik di dunia dan akhirat, bagi setiap pemeluk agama tersebut.

Beda dengan sains, sains tidak cukup mampu menentramkan hati orang yang setres karena ia dipecat di tempat kerjanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline