CINTO diawak, kawin jo urang. Dalam bahasa Minang artinya, cinta sama kita, tapi kawin sama orang lain. Bersusah payah kita membangun citra diri, bahwa kita sangat mencintainya, bahwa kita sangat respek terhadapnya, pokoknya kita care-lah! Tetapi apa lacur? Pengorbanan (kalau pun boleh itu disebut sebuah pengorbanan) bagaimana kita menjaga cita rasa mencintainya, bagaimana kita berharap penuh ia pun akan melakukan hal yang sama dengan harapan kita, ternyata kita sama sekali tak pernah ada di hatinya.
Ungkapan ini saya ambil dari tulisan @eddiemns dengan judul Cinto Diawak Kawin Jo Urang,karena kata-kata ini sangat cocok untuk menggambarkan hubungan cak imin dengan Prabowo dalam membangun Koalisi. saat awal-awal bangun koalisi,Cak Imin memantapkan kerjasama dengan Prabowo, dengan Harapan cak imin jadi cawapresnya prabowo.
Namun sayang, ditengah perjalanan ketika banyak partai bergabung ke prabowo dikemudian hari, yaitu GOLKAR dan PAN serta PSI, maka kehadiran cak imin seolah-olah mulai di acuhkan dan seperti tak dianggap, jadi wajar cak imin sebagai teman awal koalisi prabowo kecewa, dan pernah disampaikan kalau bukan PKB yang jadi cawapres maka tidak ada jaminan kedepan untuk terus bersama.
Cak imin membuktikan
Beda cak imin dengan ketua PAN dan GOLKAR, mereka membubarkan koalisi yang pernah mereka bangun diawal karena melihat tren media yang memberitakan elektabilitas prabowo makin naik, bahkan dari segi modal pihak prabowo jg banyak. sementara cak imin tidak demikian, cak imin yakin dengan basis massa yang dimiliki PKB saat ini. Jadi, mau gabung dengan siapapun tdk masalah asal sevisi dan tiket wapres dipengang PKB. Jadi dengan modal itu, cak imin tdk takut dan bukan cuma gertak doang akan meninggalkan koalisi jika kader PKB tidak dijadikan wapres.
Surya Paloh Pandai Lihat Peluang
Melihat cak imin yang lagi galau karena mulai tak dianggap akibat masuk 2 partai besar lainnya GOLKAR dan PAN, maka Suryapaloh langsung membuat hubungan dengan cak imin, apalagi cawapres dari koalisi perubahan untuk persatuan ini belum ada yang ideal masih tarik ulur. Ketika datang cak imin maka semua akan setuju,bahkan demokrat yang semula ngotot ingin mencalonkan AHY sebagai cawapres juga terpaksa mengalah, karena secara perolehan suara PKB lebih tinggi dari demokrat dan secara ketokohan Cak Imin lebih berpengalaman dari AHY.
Nah, ini menurut saya tidak lepas dari kekuasaan Allah.Hemat saya, ini pasangan ideal untuk menuju indonesia gemilang. Karena kombinasi dan kolaborasi antara Alumni pondok pesantren dengan Universitas. sehingga kedepan kita bisa mengembangkan pendidikan dan SDM indonesia yang beriman dan berimtaq.
Semoga saja mereka akan menjadi harapan baru rakyat indonesia.