Lihat ke Halaman Asli

"Konsep Zuhud Di Era Modern"

Diperbarui: 19 Juli 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Zuhud di Era Modern

Zuhud adalah kondisi batin yang tidak tercemar oleh ambisi duniawi. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sama sekali, akan tetapi lebih kepada bagaimana kita menyikapi dunia dengan bijak,

 Imam Syafi'i pernah berpesan bahwa dunia cukup di tangan saja, jangan sampai masuk ke dalam hati, dan jika meninggal cukup berada di pelupuk mata. Ini menunjukkan bahwa biarlah tangan sibuk dengan dunia, tetapi biarkanlah hatimu sibuk dengan Allah. senada dengan pendapat Imam Syafi'i, salah satu ulama sufi lainnya, Ibnul Qoyim mengatakan juga di dalam kitab Madarijus Salikin, halaman 465.

Pada Prinsipnya Zuhud memutus kondisi batin yang hanya fokus kepada Allah, sehingga apa yang ia lakukan tidak mempengaruhi kondisi batinnya atas dhohirnya, Dunia sampai di tanganmu dan tidak memberi pengaruh ke dalam hatimu meskipun jumlahnya banyak, dan jika dunia bersemayam di hatimu sungguh ia akan membahayakan dirimu meskipun ditanganmu tidak ada harta sedikitpun, 

Di era modern seperti saat ini, zuhud memiliki tantangan tersendiri. Hal ini karena kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang hedonis dan materialistis. Masyarakat modern cenderung mengutamakan kehidupan duniawi dan mengabaikan kehidupan akhirat. Hidup tanpa menerapkan zuhud dapat menjadi racun dan terperangkap pada dunia material, kosong tanpa nilai moral, dan segala bentuk keburukan dalam urusan Dunia berawal dari kurang nya rasa zuhud dalam hati seseorang.

Oleh karena itu, kita harus memiliki konsep yang jelas tentang zuhud agar dapat diterapkan di era modern. Berikut ada 3 konsep penerapan zuhud di era modern:

Menjaga niat

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menjaga niat. Niat kita menjalani kehidupan sehari-hari haruslah semata-mata bentuk pengabdian kita kepada Allah Swt.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: QS. Al-Bayyinah:5)

"Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)."

yang kedua, Mengembangkan sifat sederhana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline