Kebanyakan orang yang dilahirkan didalam sebuah negara menaruh simpati terhadap kemerdekaan dan menentang kekuasaan mereka ialah orang yang berfikir. Ada alasan yang membenarkan suatu politik dan adapula alasan untuk menyalahkan politik.
Pertikaian dari sebuah gagasan membuat negara kegaduhan, terombang-ambing ambisi untuk meraih kekuasaan bagi mereka yang dibutakan oleh nafsu semata. Artinya ada permasalahan-permasalahan yang sifatnya jalan ditempat bahkan tidak ada kemajuan.
Sebagai contoh kita melihat bagaimana Socrates menunjukkan faedah kebebasan bersoal-jawab bagi masyarakat. Kita telah melihat bagaimana Milton menyatakan, bahwa kebebasan yang demikian perlu bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Kita tidak boleh menghukum orang karena kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, karena itu merupakan keyakinan yang di anutnya sendiri, namun jika ingin menilai maka faedah bagi masyarakat yang menjadi tolak-ukurnya.
Maka oleh karena itu sia-sia untuk mengatakan kepada pemerintah jika pertimbangannya dibelenggu atau dikesampingkan. Socrates mempunyai perasaan yang tajam dengan mengambil garis, bahwa kebebasan sangat berfaedah untuk masyarakat.
Suka tidak suka bahwa J.S.Mill juga menguraikan dalam bukunya On Libertif ( Tentang Kebebasan) yang terbit pada 1859. Buku ini menguraikan bagaimana kebebasan pada umumnya, bahkan di dalam bab kedua membincangkan kebebasan berpikir dan kebebasan bersoal-jawab. Mill mengatakan tiga hal.
Pertama jika mereka salah namun pendapat yang diberantaskannya benar, maka mereka telah merampas atau berusaha mencabut kebenaran bagi umat manusia.
Kedua , jika pendapat yang berlaku, dicoba orang untuk melindunginya terhadap masuknya kekhilafan adalah benar, maka larangan bersoal-jawab masih tetap bertentangan dengan kepentingan umum. Dan yang Ketiga yaitu lebih umum dan lebih penting ialah hal dimana ajaran-ajaran yang bertentangan sama-sama mengandung kebenaran.
Demikianlah maksud keterangan Mill yang menguraikan tentang kebebasan berpendapat yang dilakukan Socrates dan dibenarkan dengan alasan bahwa ada perbedaan dalam menganggap suatu pendapat benar, karena setiap kali ada kesempatan untuk membantah kebenaran itu belum pernah dibuktikan. Kebebasan penuh menentang dan menyanggah pendapat adalah syarat mutlak yang membenarkan tindakan dilakukan Socrates yang pada akhirnya dihukum mati . Kematian Socrates ironis karena dinilai telah merusak pikiran pemuda dan pemudi di Athena. Pada tanggal 15 Februari 399 SM filsuf ini di hukum mati. Ironisnya saat mau di hukum Socrates memilih tidak ingin melarikan diri.
Jika ditelusuri kematian Socrates inilah yang membuat Mill berpendapat dan membenarkan kemerdekaan didalam berpikir. Namun walaupun sesuai dengan keterangan Mill, kemajuan peradaban, sekalipun sebagian ditentukan oleh keadaan yang diluar kekuasaan manusia, makin lama makin lebih banyak bergantung pada hal-hal yang berada dalam kekuasaannya.