Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Adnan zayusman

Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam

Rasulullah dalam Mendidik Anak

Diperbarui: 13 November 2023   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam bahasa Indonesia, pola asuh dikenal sebagai pola interaksi antara orang tua dan anak, termasuk di dalamnya sikap dan perilaku yang ditunjukkan orang tua ketika berinteraksi dengan anak, bagaimana orang tua menegakkan aturan, mengajarkan nilai atau norma, menunjukkan kepedulian dan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik untuk dicontoh oleh anak. Cara Nabi Muhammad membesarkan anak-anaknya dipandang sebagai teladan ideal oleh umat Islam di seluruh dunia. 

Sebagai Rasulullah, ajaran dan tindakannya mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk bagaimana menjadi orang tua yang baik. Artikel ini mengeksplorasi dampak pola asuh Nabi Muhammad SAW dan mengapa penting bagi orang tua untuk mengikuti teladannya. Dengan berfokus pada cinta, kasih sayang, empati, dan nilai-nilai moral, artikel ini bertujuan untuk menunjukkan hikmah dan bimbingan yang dapat kita petik dari cara Nabi berinteraksi dan membesarkan anak-anaknya. Mengikuti pola asuhnya tidak hanya mempererat ikatan keluarga, tetapi juga membantu anak-anak Muslim tumbuh dengan nilai-nilai Islam. Berikut pola asuh Rasulullah dalam mendidik Anak.

Menjadi Tauladan Bagi Anak

Rasulullah SAW dikenal dengan budi pekerti dan ajarannya yang sangat baik, yang telah diwariskan secara turun-temurun. Salah satu metode yang digunakan untuk mengajarkan ajaran Rasulullah SAW adalah dengan menggunakan metode keteladanan, yaitu dengan memberikan contoh yang baik untuk ditiru oleh orang lain. Metode ini sangat efektif untuk mengajarkan nilai dan moral kepada anak-anak dan orang dewasa. adapun beberapa ajaran penting dari Nabi Muhammad SAW yang dapat dipelajari melalui metode keteladanan: Moralitas: Rasulullah SAW dikenal dengan karakter dan moralnya yang sangat baik, yang ditunjukkan melalui tindakan dan perkataannya. Dengan mengikuti teladannya, kita dapat belajar untuk bersikap baik, jujur, dan penuh kasih terhadap orang lain. 

Tauhid: Tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah, dan merupakan prinsip fundamental dalam Islam. Rasulullah SAW mengajarkan para pengikutnya tentang Tauhid melalui tindakan dan ajarannya, dan dengan mengikuti teladannya, kita dapat belajar untuk memperkuat iman dan keyakinan kita kepada Allah. Shalat: Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya salat, dan beliau mengajarkan kepada para pengikutnya bagaimana cara melaksanakannya dengan benar. Dengan mengikuti teladannya, kita dapat belajar untuk berdoa dengan tulus dan penuh dedikasi, dan menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas harian kita.

Mengajari Anak dengan Kebiasaan Baik

Pembiasaan adalah sesuatu model asuhan yang sangat ditekankan oleh Rasulullah karena anak-anak memperoleh pengetahuan melalui apa yang mereka lihat, pikirkan, dan lakukan. Jika anak dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang baik dalam kesehariannya, maka hal ini akan membekas hingga ia dewasa. Rasulullah Saw. bersabda, "Dari Abdullah bin Masu'ud, ia berkata kepada ayahnya tentang bagaimana seharusnya mereka memperlakukan anak-anaknya. Tanamkanlah kepada mereka kebaikan, karena sesungguhnya kebaikan itu akan membiasakan mereka." (HR. Bukhari dan Muslim).

Memberikan Nasihat Baik pada Anak

Model pendidikan melalui nasihat merupakan salah satu cara yang dapat mempengaruhi anak untuk membuka jalan langsung ke dalam jiwa melalui pembiasaan. Nasihat adalah penjelasan tentang kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menjauhkan orang yang dinasihati dari keburukan dan mengarahkannya ke jalan yang membawa kebahagiaan dan manfaat. Melalui nasihat ini, pendidikan harus memperhatikan dua aspek, yaitu membimbing ke jalan yang benar dan menolak kemungkaran. Ketika anak sudah memahami keduanya, barulah peran nasihat yang sebenarnya dibutuhkan. 

Daya nalar anak masih membutuhkan bimbingan agar dapat menarik kesimpulan yang pasti dari apa yang dilihatnya. Dengan nasihat ini, orang tua mendorong anak untuk memperbaiki kesalahannya dengan menjelaskan sebab dan akibat. Rasulullah selalu memperhatikan waktu dan tempat ketika memberikan nasihat kepada anak. Orang tua harus dapat memilih waktu yang tepat agar hati anak dapat menerima dan terpengaruh oleh nasihatnya. Orang tua harus memberikan nasihat dengan lembut dan tepat.

Memperhatikan Anak dalam Tiap Tindakannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline