Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Utama dalam Mangatasi Pengangguran Sruktural di Era Digital

Diperbarui: 2 Juli 2023   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengangguran adalah salah satu masalah yang kompleks dan mendesak di dunia saat ini. Dalam era digital yang terus berkembang, tantangan dan peluang baru muncul dalam upaya mengatasi pengangguran. Tingkat pengangguran yang tinggi bisa menjadi indikasi kurangnya lapangan kerja yang tersedia di suatu negara. Hal ini bisa disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya investasi, serta kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja Tingginya tingkat pengangguran bisa berdampak pada meningkatnya kemiskinan dan ketimpangan sosial. 

Dalam upaya mengatasi pengangguran, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan bermutu, meningkatkan kualitas dan akses pendidikan, serta memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Menurut Yanuar (2009) pengangguran adalah keadaan di mana angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan tapi belum mendapatkannya.

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan bentuk ekonomi suatu wilayah atau negara. Singkatnya, pengangguran struktural terjadi karena perubahan barang atau jasa pelanggan yang sesuai keinginannya dan tidak dapat dipenuhi oleh tenaga kerja. Pengangguran struktural ini juga dapat terjadi di bagian tertentu dalam sektor ekonomi. Contohnya yakni perubahan komposisi tenaga kerja, resesi ekonomi, relokasi perindustrian, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, contoh pengangguran struktural yang umum terjadi adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Pasalnya, pihak-pihak berikut merasa lebih kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.

Tantangan Pengangguran dalam Era Digital

*Otomatisasi dan Teknologi Canggih: Kemajuan teknologi, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan otomatisasi, telah mengubah lanskap kerja secara dramatis. Beberapa pekerjaan tradisional telah digantikan oleh mesin dan robot, meningkatkan risiko pengangguran struktural.

*Ketidaksesuaian Keterampilan: Perubahan cepat dalam kebutuhan pasar kerja mengakibatkan ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh pekerja dengan permintaan pasar. Keterampilan digital dan kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan ini.

*Ekonomi Gig dan Kerja Mandiri: Munculnya ekonomi gig dan kerja mandiri telah memberikan fleksibilitas kepada pekerja, tetapi juga menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan. Pekerjaan sementara dan kontrak pendek dapat meningkatkan risiko pengangguran yang tidak terjamin.

Cara mengatasi pengangguran struktural

1.Pengadaan pendidikan dan latihan untuk siap kerja terhadap pekerjaan baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline