Lihat ke Halaman Asli

Bahaya! Mengunakan Suku Cadang KW Bisa Berakibat Fatal.

Diperbarui: 15 April 2025   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dalam dunia otomotif, perawatan kendaraan adalah kunci utama untuk menjaga performa, kenyamanan, dan keselamatan selama berkendara. Salah satu komponen penting dalam perawatan ini adalah penggantian suku cadang yang rusak atau aus. Namun, karena harga suku cadang asli (OEM - Original Equipment Manufacturer) yang cenderung mahal, banyak pemilik kendaraan tergoda untuk memilih alternatif yang lebih murah: suku cadang KW (tiruan atau palsu).

Meski dari luar tampak mirip, penggunaan suku cadang KW menyimpan banyak risiko yang seringkali tidak disadari oleh pengguna. Artikel ini akan membahas secara lengkap berbagai risiko dan dampak negatif dari penggunaan suku cadang KW, serta mengapa memilih komponen berkualitas tetap menjadi investasi terbaik.

1. Kualitas dan Ketahanan yang Diragukan

Suku cadang KW umumnya diproduksi oleh pabrikan yang tidak memiliki lisensi resmi atau sertifikasi dari produsen kendaraan. Proses produksinya tidak melalui standar pengujian kualitas yang ketat, sehingga material yang digunakan pun cenderung lebih murah dan tidak tahan lama.

Dampaknya:

- Komponen cepat rusak atau aus.

- Tidak presisi sehingga sulit dipasang dengan sempurna.

- Meningkatkan risiko kerusakan pada komponen lain.

Contoh nyata: kampas rem KW yang mudah habis atau menimbulkan suara berdecit bisa mengganggu sistem pengereman dan bahkan merusak cakram rem.

2. Membahayakan Keamanan Berkendara

Beberapa suku cadang memegang peranan krusial dalam sistem keselamatan kendaraan, seperti sistem rem, suspensi, dan sistem kemudi. Mengganti bagian-bagian ini dengan versi KW bisa berdampak fatal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline