Lihat ke Halaman Asli

Menghancurkan Belief Negatif dan Mendapatkan Apa yang Kita Inginkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam tulisan saya sebelumnya tentang rahasia bagaimana mendapatkan apapun yang kita inginkan, setiap orang sebenarnya bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya, karena pada saat kita menginginkan sesuatu dan akhirnya mendapatkannya, ada pola yang sudah terbentuk, jadi kuncinya kita tinggal ikuti pola yang sudah ada bagaimana cara mendapatkan apapun yang kita inginkan, hanya yang jadi masalah adalah kita sudah tau polanya, kita sudah berusaha memperaktekannya, tetapi tetap saja belum berhasil. Ini sama seperti orang-orang yang banyak mengeluhkan tentang kenapa saya belum bisa sukses padahal saya sudah membaca buku-buku motivasi, sudah mengikuti seminar-seminar motivasi, melakukan afirmasi dan bahkan selalu berfikir positif, saya sudah tau kunci sukses dari semua buku dan seminar motivasi yang saya baca, tapi kenapa saya masih belum bisa mendapatkan apa yang saya inginkan..(Huff..Bikin frustasi memang kalo sudah seperti ini).

Masalahnya bukan pada pola atau tekhnik'nya, yang jadi masalah adalah kita memiliki self limiting belief (keyakinan yang membatasi), kita mensabotase diri kita sendiri untuk tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, jadi begini..setiap orang pasti menginginkan uang yang lebih banyak, pekerjaan yang lebih baik, rumah, pasangan hidup, gadget, atau apa saja, silahkan anda sebutkan, mereka menginkannya secara sadar, tetapi jauh dialam bawah sadarnya mereka merasa tidak pantas, mereka merasa tidak akan mungkin mendapatkannya, mereka merasa itu adalah hal yang mustahil dicapai. Saya akan memberikan 2 contohnya, yang pertama : Budi melihat sahabatnya yang baru saja menikah, Budi sangat senang dan bahagia melihat sahabatnya menikah karena sahabatnya menikah dengan perempuan yang cantik dan soleha menurut Budi, dan Budi membayangkan seandainya saja Budi bisa memiliki pasangan hidup yang cantik dan soleha seperti sahabatnya, tapi Budi merasa dia tidak akan mungkin mendapatkannya karena Budi merasa wajahnya kurang tampan, pekerjaannya hanya karyawan swasta yang masih kontrak dan dia juga belum taat-taat sekali beribadah.

Contoh yang kedua : Pak Amir adalah seorang PNS, pak Amir ingin sekali memiliki rumah sendiri, karena rumah yang saat ini ditempati adalah rumah pemberian mertuanya, Pak Amir merasa jika dia ingin membeli rumah sendiri dia tidak akan sanggup, karena gajinya hanya cukup untuk menyekolahkan kedua anaknya dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya, kalaupun dia mau dia harus seperti teman-teman sekantornya mendapatkan uang dari hasil korupsi, sedangkan pak Amir yakin bahwa korupsi adalah perbuatan yang sama sekali tidak benar.

Dari dua contoh kasus diatas kita bisa melihat bahwa Budi dan pak Amir memiliki self limiting belief didalam dirinya, mereka menginginkan sesuatu tetapi mereka memiliki bukti dan alasan yang kuat yang mendukung keyakinan mereka bahwa mereka merasa tidak akan bisa atau tidak pantas mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka takut untuk menginginkan sesuatu yang mereka tahu mereka tidak akan bisa mendapatkannya.

Nah sekarang darimana kita bisa memiliki self limiting belief ini, self limiting belief kita dapatkan baik secara sadar atau tidak sadar dari orang tua kita, teman, saudara, lingkungan, media cetak dan elektronik, guru-guru kita, buku, pengalaman hidup kita pribadi dan pengalaman hidup orang lain, dsb. Untuk kasus pak Amir dan Budi mereka memiliki self limiting belief karena mereka melihat diri mereka saat ini, mereka melihat bahwa dengan kondisi mereka saat ini, apa yang mereka inginkan tidak akan tercapai, dan mereka jelas punya alasan yang kuat kenapa mereka tidak akan berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka lupa salah satu rumus sukses yaitu masa lalu tidak sama dengan masa depan, kehidupan kita saat ini adalah hasil pikiran dan keputusan-keputusan kita dimasa yang lalu, kehidupan kita dimasa depan adalah hasil pemikiran dan keputusan-keputusan kita disaat ini. Lalu bagaimana caranya agar Budi bisa mendapatkan pasangan hidup yang diinginkan dan pak Amir bisa mendapatkan rumah yang diinginkannya, dan anda semua bisa mendapatkan apa yang anda inginkan.

Langkah-langkahnya adalah :

Putuskan saat ini juga jika kita memang benar-benar ingin mendapatkan dan harus mendapatkan apa yang kita inginkan, kenapa saya bilang harus, karena otak kita hanya akan mengejar apa yang kita anggap penting, dan kenapa kita harus putusakan saat ini juga karena perubahan hidup seseorang dimulai dari keputusan yang dia ambil saat ini.

Cari alasan yang kuat kenapa anda harus mendapatkan apa yang anda inginkan, ingat keyakinan seperti meja, sebuah meja tidak akan disebut meja jika tidak memiliki kaki-kaki, jadi untuk membuat keyakinan yang kuat, maka kita harus tahu alasan yang kuat dan jelas kenapa kita menginginkan hal tersebut.

Terus berfokus pada apa yang kita inginkan, berfokus pada tujuan yang ingin dicapai, bukan pada alasan-alasan dan pembenaran-pembenaran atas diri kita bahwa kita tidak akan mampu mencapai apa yang kita inginkan.

Bersabar, proses perubahan atau proses untuk mendapatkan apa yang kita inginkan membutuhkan waktu, nah didalamproses ini kita harus terus mengupgrade diri kita dengan pengetahuan-pengetahuan untuk mendukung keyakinan kita bahwa kita mampu berubah dan mendapatkan apa yang kita inginkan.

Yang sering jadi pertanyaan, apakah langkah ini akan berhasil atau tidak jika saya melakukannya ? tinggal dari seberapa besar keinginan anda mendapatkan apa yang anda inginkan, ingat anda sudah terpola dengan self limiting belief dan untuk merubahnya tidak akan mudah, karena belief ibarat makhluk hidup, semakin dia coba dirubah dan diganti dia akan memberontak, dia akan bertahan dengan memanipulasi diri kita, dengan membuat perasaan kita menjadi tidak enak, menjadi khawatir, takut, gelisah, dan yang paling ekstrim kita bisa dibuat menjadi sakit untuk memberitahu kita bahwa jangan mencoba-coba merubah apa yang sudah menjadi kebiasaan kita. Nah itulah luar biasanya dari belief kita dia bisa menjadikan kita orang yang sangat sukses sekali dan dia juga bisa menjadikan kita orang yang sangat gagal. Tergantung bagaimana kita menggunakannya. Semoga Bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline