Lihat ke Halaman Asli

Adam dan Hawa Yang Lain #Bagian3

Diperbarui: 16 Januari 2016   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga Adam memulai berbagai penemuan pertama di bumi: membuat pakaian, bercocok tanam, berternak, menyalakan api, membangun rumah, dan lain sebagainya. Adam bersama keluarga merumuskan bahasa untuk percakapan mereka dan membuat sistem penanggalan untuk menandai putaran waktu. Keluarga Adam juga merumuskan modus produksi untuk memenuhi kebutuhan bersama: pembagian tugas dan hasil produksi, aturan-aturan dan sanksi, juga berbagai norma tentang tata cara berhubungan dengan sesama anggota keluarga dan alam semesta.

Waktu terus berjalan, kebutuhan akan sandang dan pangan dalam Keluarga Adam semakin tercukupi dengan teknologi yang terus berkembang. Satu hal yang belum terpecahkan dan belum diatur dalam norma keluarga: bagaimana memenuhi kebutuhan biologis (seksual) kelima anak Adam dan Hawa? Bila dibuat saling berpasangan, karena anak Adam berjumlah ganjil, maka akan ada seorang perempuan yang tak memiliki pasangan.

Untuk mencari solusi atas persoalan biologis tersebut, maka pada suatu malam Adam mengadakan musyawarah keluarga. Setelah hampir 5 jam bermusyawarah dengan berbagai perdebatan yang cukup panjang, keluarga Adam akhirnya memutuskan bahwa ada satu orang yang memiliki pasangan dua orang perempuan. Untuk memutuskan siapa perpasangan dengan siapa, maka ditempuh dengan cara undian. Hasil undian tersebut adalah: Pesos berpasangan dengan Hindus dan Mesos berpasangan dengan Yoni dan Anita.

Namun, hasil undian tersebut menyisakan rasa cemburu pada diri Pesos. Walaupun seorang penyendiri, sebenarnya jauh di lubuk hati Pesos telah menaruh perasaan cinta pada diri Anita. Selain itu, dengan hanya memiliki pasangan satu orang, Pesos merasa telah mendapat ketidak-adilan. Maka pada suatu ketika, di saat acara makan siang keluarga, Pesos menyatakan perasaan gundahnya.

Mendengar pernyataan Pesos, Adam menjadi murka. Bagi Adam, proses pembagian pasangan untuk kelima anaknya telah berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama dan telah dilakukan dengan cara yang adil. Sikap Pesos dianggap sebentuk pembangkangan terhadap norma keluarga, juga terhadap dirinya sebagai kepala keluarga. Hawa berupaya untuk melerai sengketa antara Adam dan Pesos, namun sia-sia: Pesos tetap merasa diperlakukan tidak adil dan Adam tetap kukuh untuk tidak mengubah  keputusan bersama yang telah disepakati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline