Lihat ke Halaman Asli

Taman CintaMu

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai sang maha penyayang,

Betapa luas Taman cinta-Mu sepanjangan

Hingga ku didekap wewangian-Mu ketika malam

kesegaran cinta-Mu menetes deras  kala terik dosaku sampai kekerongkongan

Andai  tanpa rahmat-Mu, aku adalah sebuah titik tak terbaca

Wahai sang Rahman,

Serasa tak pantasku di guyuri nikmat-Mu sepanjang hari

Setelah bercak maksiat yang ku lumurkan ke sekujur tubuh

Setelah kesombongan-kesombongan yang terpantik dalam hati

Namun kasih-Mu begitu agung, merengkuh ke segala ruang

Wahai sang maha pengampun,

Apakah aku masih bisa di maafkan?

Sedangkan keburukanku menggunung tak terhitung

Sedang amalanku hanya sebesar pucuk  ilalang

Sedang sujudku sebatas selesai kewajiban

Apakah aku masih bisa di maafkan?

Tuhan, beri hamba ampunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline