Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Nasional Menggadaikan Kepribadian Anak

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelumitu,masyarakatdikejutkanolehterungkapnyamateri-materiajaranterutama di sejumlahLembarKerjaSiswa (LKS) yang mengandungistilahdanmateri yang tidakpatut.Seperti, memuattentangperselingkuhan (istilahistrisimpanan) dan kata-kata vulgar.Kasusituterungkap di DKI Jakarta.

Sementaraitu disebuahsekolah di Sukabumijugaditemukanindikasipenyusupanajarankomunisme di LKS untukparasiswa.Dalamlembarsoal, terdapatkalimat yang menyatakan, “Indonesia mengembangkansendiriideologi yang dinilaitepatdengankondisibangsa Indonesia yang dinamakankomunis”.

Materilain yang takkalahriskandanberbahayajugaseringditemukandalam LKS sepertimateri gender, pergaulanbebasdanpluralisme.Misalnyatentangperan ayah danibu yang dipertukarkan, materipergaulanbebasdisisipkandalamtahapperkembangansosialseseorangdiantaranyaadalahmasaremaja yang diisidenganpacaran.Materitentangkerukunanumatberagama yang mengarahkepadapluralismjugaseiringdiangkatdalamsejumlah LKS.Padahalmateri-materiitusesungguhnyadigunakanuntukmembentukpolapikeranakdidik.

Lebihironislagi, materi ajar itujugadigadaikanpadakongkalingkongnafsukerakusanbisnisdengankerakusanmateripihak-pihaktertentu.Keberadaan LKS danbuku ajar tidakjarangdalampenentuannyasangatkentaldengan motif bisnisantarapenerbitdanpihaksekolah.Dari penjualan LKS danbukuajar itusekolahdanpenerbitmeraupkeuntungandari orang tuasiswa.

Tujuanmembentukpesertadidik yang berimandanberakhlakmuliamemangdisebutkan di dalam UU Sisdiknas.Namunkalimatituhanyasemacampemanis.Sebabrinciansistemdanprakteknyajustrujauhdarinilai-nilaikeimanandanketakwaan.Bagaimanaakanmewujudkanpesertadidik yang berimandanbertakwa, sementarapelajaran agama sangatsedikitdanitupundiajarkansekedarsebagaiilmu yang jauhdariamaliyahpraktis. Bagaimanamembentukmanusiaberkarakterdanberakhlakmulia, sementaraketentuan halal-haramdanmasalahakhlakjustrutidakmendapatperhatian.

Disampingitu, hasildaripendidikan yang ada, anakdidikdicetakuntukmenjadi “robot” ataubinatangsirkus, yang terampilmengerjakansesuatutapitidakmemilikikepribadian yang khas, apalagikepribadian Islam. Akhirnyatidaksedikitdarimerekahanyamenjadibagiandari “alatproduksi” kapitalis. Dan juga, karenatidakdibinakeimanandanketakwaannya, kepintaran yang dimilikikurangataubahkantidak membersumbangsihbagiperbaikanmasyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline