[caption id="attachment_344681" align="alignnone" width="242" caption="sehat holistik secara alami"][/caption]
Judul : Sehat Holistik Secara Alami
Penulis : Tjok Gde Kerthyasa
Editor : Budhyastuti R. Handayani
Penerbit : Penerbit Qanita (Mizan), Bandung
Tahun Terbit : Pertama September, 2013
Jumlah Halaman : 210 halaman
ISBN : 978-602-9225-64-8
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious.
Mengubah suatu kebiasaan buruk di bidang kesehatan akan menambah usia selama sepuluh tahun, begitu kata seorang ahli. Sudah jamak dilakukan ketika sakit, manusia modern mengkonsumsi obat-obatan berupa obat kimia. Obat instan tidak perlu meracik.
Padahal obat kimia, rata-rata hanya sebagai penyembuh sementara dan tidak akan menyembuhkan total penyakit yang diderita. Bahkan, obat kimia akan menambah penyakit pada penderita karena memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Obat kimiawi hanya menggunakan molekul/ senyawa aktifnya semata, sementara obat herbal menggunakan seluruh senyawa yang ada pada bahan alami (halaman 5).
Maka, sebenarnya obat yang bisa menyembuhkan adalah obat yang langsung dari alam. Tidak perlu proses kimiawi. Tjok Gde Kerthyasa dalam bukunya Sehat Holistik Secara Alami, ingin mengangkat derajat hidup sehat dengan obat-obat alami.
Obat alami terdiri dari dua macam, pengobatan herba yang biasa dipakai di wilayah Timur dan pengobatan homeopati yang biasa dipakai di Barat. Homeopati adalah metode pengobatan yang digolongkan ke dalam complementary and alternative medicine (CAM), yang dikembangkan oleh seorang dokter Jerman, Samuel Hahnemann pada tahun 1790.
Salah satu prinsipnya adalah, “Satu-satunya yang diharapkan dari seorang pengobat adalah untuk menyehatkan kembali orang yang sakit dengan menyembuhkan mereka, dan tugas ini merupakan panggilan yang termulia.” Penyembuhan yang ideal dan paling sempurna adalah pemulihan kesehatan pasien secara permanen dan cepat, tanpa menganggu dan tuntas.
Dalam herbal, penyakit satu bisa disembuhkan dengan herbal A atau penyakit dua bisa disembuhkan dengan herbal D. Bedanya dalam homeopati adalah, penyakit yang diderita bisa disembuhkan dengan apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut.
Misal jika digigit ular, maka penyembuhnya adalah bisa ular. Lebah bisa mengobati orang yang tersengat lebah. Daun lateng digunakan untuk mengobati gatal yang disebabkan oleh bulu-bulu halus daun tersebut yang mengenai kulit. Ternyata apa yang menjadi penyakit, bisa menjadi obatnya. Similia, similiabus curentur. Didukung kemampuan tubuh yang secara alami memiliki kekuatan untuk mengobati dirinya sendiri, obat-obatan homeopati menjadi efektif karena mampu “memancing” reaksi tubuh melakukan perlawan secara alami terhadap penyakit (halaman 2).
Indonesia adalah negara dengan kekayaan hayati nomor dua tertinggi di dunia setelah Brasil. Menurut situs resmi Departemen Kesehatan RI, ada 30.000 spesies tanaman yang tumbuh di Indonesia; 7.000 spesies di antaranya adalah tanaman obat dan 1.000 spesies telah digunakan untuk pengobatan dan mengatasi masalah kesehatan. Meski begitu, karena merasa telah mengalami masa modern obat-obatan alami sudah mulai ditinggalkan orang Indonesia dan memilih obat-obatan kimia. Buktinya, lebih dari 90% bahan kimiawi untuk membuat obat kimia diimpor dari luar negeri. Sedangkan obat-obatan alami yang menjadi kekayaan alam negeri sendiri dibiarkan. Maka, Tjok berharap buku ini bisa menjadi buku panduan masyarakat bagaimana kembali berobat pada bahan-bahan alami.
Buku ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama adalah bab tentang sehat holistik. Sehat yang selaras dengan alam. Bagaimana cara mendapatkan sehat holistik, disertai juga dengan kesehatan di bagian-bagian penting tubuh manusia. Bab kedua tentang homeopati dan contoh-contohnya. Sedangkan bab ketiga membahas tentang khasiat alami dari tanaman yang ada di sekitar kita.
Misal, penyakit yang cukup sering dirasakan adalah masuk angin. Pusing, panas, mual yang diderita. Tidak perlu obat kimia. Bagaimana cara mengatasinya dengan herbal? Herbal yang dibutuhkan adalah 2 rimpang jahe dikupas dan diiris-iris, 1 batang kayu manis, 10 buah cengkih, 1 genggam daun mint dan 2 sendok teh.
Cara membuatnya adalah, masukkan semua bahan kecuali daun mint, ke dalam 3 gelas air. Rebus hingga tersisa dua gelas, lalu masukkan daun mint dan ditutup. Diamkan selama dua menit. Saring dan minum satu gelas selagi hangat, dicampur dengan 1 sendok madu asli. Minum 1 gelas lagi dalam waktu 15 menit jika belum sembuh (halaman 166-167).
Maka, buku 210 halaman ini menjadi rekomendasi untuk Anda. Tak hanya memberi informasi yang bermanfaat namun juga bisa langsung diaplikasikan dengan mudah. Buku yang tak hanya cocok dibaca oleh orang awam saja, namun oleh dokter dan ahli kesehatan juga agar keilmuan medisnya bisa dikombinasikan dengan ilmu tentang herbal dan homeopati. Selamat membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H