[caption id="attachment_351061" align="alignnone" width="497" caption="cover muslimah banget"][/caption]
Judul : Muslimah Banget
Penulis : Naurel Firdaus
Editor : LM. Cutheon
Penerbit : de Teens-Diva Press
Tahun Terbit : Maret, 2014
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-255-486-8
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Koordinator Klub Pecinta Buku Booklicious.
Dalam Islam, wanita adalah istimewa. Mereka tidak dikucilkan, dinomerduakan atau di anak tirikan. Wanita memiliki peran penting, mereka dianggap sebagai salah satu tonggak peradaban. Karena itulah ketika mereka setelah memiliki anak, dinamakan madrosatul ula li auladiha (sekolah pertama bagi anak-anaknya).
Oleh karena itulah, dalam Islam wanita dijaga dengan rambu-rambu agar tidak terjerumus pada hal yang buruk. Bagaimana akan menjadi tonggak peradaban jika wanita sejak muda telah rusak? Bagaimana akan mendidik anak, jika dia saja bingung memiliki anak banyak dari lelaki lebih dari satu? Nah, inilah pentingnya ada aturan Islam bagi manusia, termasuk wanita (muslimah).
Dalam sebuah hadits Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” Hadits lain pun mengungkapkan bahwa wanita yang pertama kali harus dihormati adalah ibu. Ketika Nabi ditanya siapa yang harus dihormati terlebih dahulu, Nabi menjawab Ibu sebanyak tiga kali, baru kemudian bapak.
Dalam buku Muslimah Banget karya Nurel Firdaus ada tiga bab yang bisa menjadi panduan wanita agar menjadi muslimah sejati. Bab pertama membahas tentang aurat. Wanita adalah makhluk yang suka bersolek. Namun, dalam Islam hal ini ada aturan dan batasannya. Dalam Islam ada yang dinamakan tabarruj.
Tabarruj adalah mendandani diri dengan pakaian ataupun berhias dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian lelaki (halaman 16). Dalam keseharian kita bertabarruj itu bisa berupa memakai make up yang berlebihan, memakai parfum yang berlebihan, mengenakan jilbab atau pakaian muslimah yang mentereng juga norak, dan bertingkah genit. Semua itu dilakukan dengan maksud membuat para lelaki tertarik padanya (halaman 20). Nah, hal ini tidak diperbolehkan.
Menurut Ibnu Manzhur tabarruj adalah, wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya pada lelaki. Allah menyuruh muslimah agar menutup aurat dan tidak berlebihan dalam berhias seperti yang termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 33. “…Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” Zaman sekarang interaksi muslimah kan kadang juga dilakukan oleh para lelaki, misal dalam hal yang diperbolehkan yakni kerja. Nah bagaimana itu? Di sinilah kenapa Islam mewajibkan seorang muslimah hanya menampakkan apa yang boleh dilihat oleh selain mahramnya, yaitu telapak tangan dan wajah saja. Selain itu tidak boleh bermain pandang, bertingkah yang baik, tenang dan cool (halaman 31-43).
Naurel juga mencantumkan, bahwa menutup aurat itu banyak manfaatnya. Diantaranya adalah, rambut terlindungi dari sinar matahari, sebagai identitas muslimah yang baik akan dihormati dan menjadi kontrol agar tidak berbuat yang salah, berjilbab adalah ibadah yang mudah dan dicintai oleh Allah, dan mengundang jodoh yang shalih (halaman 44-48).
Bab dua dalam buku ini membahas tentang muslimah yang gaul. Bagaimana muslimah yang gaul itu? Apakah muslimah yang aktif bersosmed ria? Naurel dalam buku ini muslimah yang adalah adalah muslimah yang antigalau, apalagi galaunya di facebook dan twitter. Bukannya menjadi solusi, malah bisa menambah masalah. Karena anti galau, maka muslimah gaul adalah muslimah yang bahagia.
Bahagia itu esensinya adalah mensyukuri terhadap apa yang kita punya dan bersabar terhadap keinginan yang belum tercapai. Juga berjuang dan berdoa memohon kepada Allah agar keinginan kita tercapai (halaman 65).
Dan bab terakhir dalam buku ini membahas seputar kebersihan dan kesucian (thaharah). Dalam berislam kehidupan manusia tidak jauh dari kebersihan dan kesucian, begitupun muslimah. Muslimah memiliki siklus pembersihan darah dan itu adalah fitrah. Tidak seperti kaum lain yang mengganggap wanita haid itu menjijikkan dan harus dijauhi sedangkan Islam tidak begitu namun ada batasannya. Rasulullah ShallaAllahu ‘alaihi wa sallam saja bersabda, “Inilah yang telah ditetapkan kepada anak-anak wanita keturunan Adam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam haid itu menunjukkan wanita telah baligh atau mukallaf. Artinya sejak itu kewajiban syariah mulai dibebankan kepada wanita, seperti shalat dan puasa. Selama masa haid ini muslimah dilarang shalat, puasa, melakukan hubungan seksual bagi yang sudah menikah, menyentuh mushaf dan thawaf mengelilingi Ka’bah (halaman 85-88).
Kiranya, itulah isi buku yang ditujukan kepada muslimah ini. Dengan tujuan bisa menjadi muslimah yang sejati, yang mengerti ada aturan apa dalam Islam yang ditujukan kepada muslimah. Buku ini tidak saja dikhususkan dibaca oleh wanita saja. Namun kaum pria pun boleh membaca buku ini guna menambah wawasan yang memudahkan bergaul dengan istrinya kelak. Akhirnya, buku 140 halaman yang ditulis dengan bahasa remaja nan renyah, tentu akan bermanfaat bagi Anda semua. Selamat membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H