Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rasyid Ridho

Mengabdi di Pondok Pesantren Al-Ishlah. Suka membaca dan menulis. Suka mengajak orang baca buku dan menulis. Suka jualan buku. Menulis banyak tulisan di media massa cetak ataupun online. Telah menulis belasan buku antologi dan satu buku solo kumpulan puisi "Kita Adalah Cinta."

Menikah Muda Tidak Akan Membuat Miskin

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14202118311062174694

[caption id="attachment_362865" align="alignnone" width="562" caption="cover Marry me! Or Never!"][/caption]

Judul                            : Marry me! Or Never!

Penulis                          : Jamil Azzaini, Farid Poniman, Ahmad Sholahuddin An-Nabhani, Nabila Jauda.

Editor                           : Dewi Ariyanti

Penerbit                       : Mizania-Mizan

Tahun Terbit                : Pertama, November 2014

Jumlah Halaman          : 164 halaman

ISBN                           :  978-602-1337-31-8

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Pendiri Klub Pecinta  Buku Booklicious.

Menikah muda adalah pilihan. Meski cukup banyak yang tidak setuju, tetapi banyak pemuda dan pemudi yang memilih untuk menikah di usia muda. Pasalnya tidak semua yang menikah muda akan sengsara. Tidak semua yang menikah muda akan miskin seperti yang sudah digembor-gemborkan.

Sebenarnya, mereka yang menikah muda juga telah berpikir. Dan mereka memikirkan matang-matang apa yang akan dipilihnya. Mereka juga berpikir bahwa kehidupan Allah yang mengatur, dan Allah pula yang memberi rejeki pada manusia. Apa yang akan terjadi ke depannya, apa yang akan menjadi konskuensi dengan pilihannya. Di antara yang mereka berpikir begitu, tidak sedikit  dari mereka sukses dalam hidupnya.

Anda tahu Kebab Baba Rafi? Tahu siapa siapa pelopornya? Ya, kebab Turki bernama Baba Rafi ini sangat terkenal. Tetapi jarang orang yang mengenal siapa yang menjadi pelopornya. Hendy Setiono namanya. Berawal dari mencoba makan kebab di Qatar, Mei 2003. Akhirnya, karena ingin membuka bisnis kebab di Indonesia, dia mencari resep membuat kebab sekaligus mencari kebab terlezat dan yang paling teramai di Qatar.

Kemudian ia mengajak Hasan Baraja untuk bisnis bersama. Setelah menguji rasa dan ditemukan rasa yang cocok dengan lidah orang Indonesia. September 2003, Hendy langsung mengoperasikan gerobak jualan kebab pertamanya. Kebab Baba Rafi terus maju hingga sekarang telah memiliki 1.300 outlet di 8 negara dan beberapa kali mendapatkan penghargan. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entreprenuer Award) pada tahun 2006 yang diberian oleh Kementrian Koperasi dan UKM.

Ternyata yang membuat dia sukses seperti itu adalah dia menikah di usia muda, yaitu usia 19 tahun. Jejak menikah muda juga diikuti oleh adik Hendy yang bernama Juwic dengan Fauzan. Kesuksesan pasangan ini bahkan menjadi pemenang Wirausaha Mandiri Muda 2009 dan telah dikaruniai lima orang anak (halaman 156).

“Menikah muda adalah salah satu proses pendewasaan. Kuncinya saling pengertian dan saling support. Perlu diketahui, proses membangun bisnis bersama mulai dari nol itu nikmatnya luar biasa, Kami sudah sehati walau masih muda. Bagi saya sekarang, aset termahal dan terbaik adalah keluarga yang alhamdulillah semakin harmonis,” begitu kata Hendy dalam buku karya Jamil Azzaini dkk ini, Marry me! Or Never!

Buku ini juga menceritakan seorang yang kini menjadi direktur sebuah brand fashion Muslim nasional, Keke Busana. Rendy Saputra namanya, dia menikah muda di usia 21 tahun (halaman 138). Pada usia 22 tahun dia sudah menjadi seorang ayah. Selama itu dia terus melatih otot tanggung jawabnya. Ternyata enam tahun berikutnya, dia diberi tanggung jawab yang lebih berat yaitu menjadi direktur. Sejak dini sudah mulai melatih tanggung jawab dengan menikah, maka kesempatan sukses di usia muda makin terbuka. Rendy Saputra, contohnya.

Buku setebal 164 halaman ini cocok bagi Anda yang belum menikah. Terutama bagi yang sudah memiliki calon segera menikah jangan pacaran, datangi orang tuanya. Kata Ustadz muda Felix Siauw dalam buku ini, “Izinkan aku membahagiakan putrimu, sebagaimana kamu melakukannya, dan ajari aku bagaimana melakukannya lebih baik darimu.”

Selamat membaca!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline