Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ilham Abidin

namung tiyang alit kang latihan nulis

Menyukai Kartun atau Anime Berati Kekanak-kanakan?

Diperbarui: 16 Juli 2019   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

alvinology.com

"kamu sudah besar dek, jangan cuma baca yang gituan aja dong."

"lah, bacaanmu masih ginian?"

Komentar-komentar di atas adalah komentar yang sering kali kita dengar dari Ibu atau dari teman kita ketika melihat kita masih sering membaca anime atau menonton cartoon. Padalah menonton atau membaca anime/cartoon sendiri sebenarnya tidak melulu berati kita kekanak-kanakan lo. Berikut ini beberapa alasan mengapa menonton anime/cartun tidak berati kita kekanak-kanakan.

"kamu sudah besar dek, jangan cuma baca yang gituan aja dong."

"lah, bacaanmu masih ginian?"

Komentar-komentar di atas adalah komentar yang sering kali kita dengar dari Ibu atau dari teman kita ketika melihat kita masih sering membaca anime atau menonton cartoon. Padalah menonton atau membaca anime/cartoon sendiri sebenarnya tidak melulu berati kita kekanak-kanakan lo. Berikut ini beberapa alasan mengapa menonton anime/cartun tidak berati kita kekanak-kanakan.

Tidak Lagi Cocok Untuk Anak-Anak

0 Advanced issues found▲

 

Jika tadi alasan orang tua atau beberapa teman yang tidak pernah menonton anime adalah karena itu kekanak-kanakan, maka sebaliknya. Menurut saya justru beberapa anime-anime yang ada sekarang malah tidak lagi cocok untuk anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline