sebelum mencuri separuh angkasa,
burung-burung pagi itu masih sempat berkisah padaku
apa yang kau kira-miliki adalah kepunyaan orang
bukankah ini seperti kilas kenangan yang lekas pergi?
ataukah seperti malam-malam gelisah
yang kerapkali lewat tanpa tahu tentang misteri di baliknya?
segalanya kembali berjarak
dan burung-burung pagi itu terus terbang
entah menuju ladang mana lagi
entah apa lagi yang ingin mereka kabarkan.
tapi mungkin kali ini tentang kebahagiaan
jika itu masih ada akan membantuku menjadi lebih tiada
sebuah kisah dari kicaunya yang resah.
sementara di sini aku masih menyediakan hati,
yang lebih luas dari langit,
yang lebih gemuruh dari segala ombak,
yang masih bisa sembuh dari semua luka.
tapi semua kabar harus segera didengar
dan mereka tetap terbang menyebar
agar semua kabar terus tersampaikan
tentang kita yang sering salah sangka
:betapa rapuh tempat kita berpijak
betapa singkat masa yang kita punya
sekalipun kau atau pun aku selalu ingin hidup gemerlap selamanya.
lalu kau bilang, "seperti sabda burung-burung pagi itu,
dan jika kesabaran sungguh tak berhasil
menjelaskan apa-apa pada kita
jadilah messiah bagi diri kita sendiri
jika hidup begini singkat."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H