Lihat ke Halaman Asli

Pembangunan Matra Laut yang Kian Eksis

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12935946121179535288

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia serta merupakan negara maritim. Serta luas wilayah negara kita sebagian besar merupakan daerah peraiaran/laut yang membentang sangat luasnya. maka dari itu tidak mudah untuk mengamankan negara sebesar ini dari ujung sabang sampai meroeke. Pemerintah melalui Kementrian Pertahanan melakukan suatu program untuk memperkuat Angkatan Laut demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Ripublik Indonesia.

Program yang dicanangkan pemerintah untuk memperkuat matra laut indonesia meliputi : 1. Pembuatan Korvet Nasional Program Korvet Nasional atau biasa disingkat kornas, adalah sebuah program pengadaan kapal perang berjenis korvet secara mandiri. Program yang diluncurkan pada tahun 2002 ini diproyeksikan memenuhi kebutuhan TNI AL akan 22 buah korvet. Spesifikasi Korvet Nasional 80 M Spesifikasi Awal kapal korvet yang dibangun itu antara lain memiliki panjang garis air 80,00 meter, lebar 12,20 meter, tinggi geladak utama 8,20 meter, kecepatan rata-rata 25,2 knots, akomodasi 81 orang, draft 3,46 meter dan daya pendorong 2 x 7.400 kW. Korvet Nasional 104 M Untuk spesifikasi lanjutan korvet yang dibangun oleh PT PAL Indonesia dinamakan Korvet Nasional 104 M. Hal ini dituturkan oleh Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Syamsoedin pada tanggal 9 Februari 2007 di PT PAL Indonesia. Selain itu kecepatan rata-rata adalah 29 knot dan dilengkapi dengan landasan heli sampai 10 ton. Persenjataan yang akan ditempatkan adalah anti-serangan udara, anti-kapal selam, anti-peperangan permukaan laut, anti-peperangan elektronika serta bantuan tembakan kapal. Namun dari maket, setidaknya dilengkapi oleh sebuah meriam 76 mm, empat rudal anti kapal subsonik (kemungkinan C-802 atau Exocet MM40, keduanya telah dimiliki Indonesia) dan rudal anti serangan udara jarak pendek (sekelas Mistral). Perusak Kawal Rudal(PKR) 105 M Untuk Spesifikasi Akhir yg disetujui Departemen Pertahanan, Korvet Nasional akan memiliki Panjang 105 meter dan berat 2400 ton, dengan persenjataan meliputi Kanon utama 100mm , 12 MICA vertical launch air defence missile, Bofors ASW Rocket launcher SR375A, MM-40 Exocet block II, Torpedo, Phalanx dan Smart-S MK2 radar system. Sementara mesin diesel utama yg digunakan Berkekuatan 4 x 9.240 HP. Korvet ini Berbasis dari Model Damen Sigma 10514 dan diberi nama kelas PKR 105. 2. Pogram Pembuatan Kapal Selam Pembuatan kapal selam ini merupakan program prioritas yang sedang digodok oleh para petinggi Kementrian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut. Kementrian pertahanan mengungkapkan bahwa pembutan kapal selam ini juga merupakan program alih teknologi dan merupakan program jangka panjang. Karena tidak mudah untuk membuat 1 kapal selam, harus membutuhkan proses yang lama dan membutuhkan tenaga SDM yang sangat banyak. Perusahan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk program kapal selam ini adalah PT. PAL yang merupakan perusahaan plat merah yang di miliki negeri ini juga perusahaan yang sudah mumpuni dalam pembuatan kapal untuk TNI AL. Kementrian Pertahanan sampai saat ini belum memutuskan negara mana yang menjadi partner dalam pembuatan kapal selam ini dengan PT. PAL Indonesia. Karena ada beberapa negara yang berminat untuk melakukan tranfer teknologi dengan indonesia, yaitu Korea Selatan, Jerman, dan Rusia. Dimungkinkan kelak indonesia dapat membuat kapal selam sendiri di galangan kapal dalam negeri. 3. Pembuatan Kapal Cepat Rudal Trimaran KCR Trimaran yang pengerjaannya sudah dimulai awal tahun 2010 lalu, akan diuji coba di bulan Desember 2011. Kapal senilai Rp 250 miliar itu dibuat untuk mendukung pertahanan dan keamanan laut Indonesia. KCR Trimaran memiliki spesifikasi, panjang 63 meter dan lebar 15 meter. Selain itu memiliki kapasitas 31 orang serta satu tim pasukan khusus. Pembutan kapal ini dilakukan oleh perusahaaan swasta dlam negeri yaitu PT Lundin Industry Invest yang berdiri di Banyuwangi sejak tahun 2004. Pemerintah melalui Kementrian Pertahanan yakin kelak Indonesia akan kuat dalam bidang Angkatan Laut dan akan menjadi negara mandiri dalam pengadaan alutsista matra laut. Ini merupakan perwujudan dari program MEF (Minimum Esential Force) untuk melakukan pemenuhan alutsista minimum tapi memiliki daya penggentar yang luar biasa.Jalesveva Jayamahe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline