[caption caption="dt"][/caption]
Di Indonesia, narkoba dan korupsi sama-sama mempunyai posisi yang sederajat, yaitu sama-sama darurat. Kita berharap jabatan baru Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso (Buwas) sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) akan membuat pemberantasan narkoba seperti pemberantasan korupsi ketika dirinya menjadi Kabareskrim Mabes Polri dan akan memberantasnya sampai keakar-akarnya. Apakah nanti dalam pemberantasan narkoba Komjen Budi Waseso akan membuat para bandar dan mafia narkoba di Indonesia menjadi ketakutan? Kita ihat saja nanti.
Sedangkan Kepala BNN yang lama, Komisaris Jenderal Pol Anang Iskandar yang kini menjabat sebagai Kabareskrim yang baru juga punya prestasi gemilang ketika bertugas sebagai Kepala BNN. Dibawah kepemimpinannyalah berhasil terbongkar dan ditangkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya serta menggagalkan upaya peredaran sabu–sabu seberat 360 kilogram pada Juli lalu yang merupakan pengungkapan kasus sabu-sabu yang terbesar sepanjang sejarah kepolisian RI.
Nah, dengan prestasi dari kedua Komjen tersebut, tentunya kita harapkan bahwa di kedua lembaga tersebut akan banyak kasus-kasus besar yang terungkap di masa depan.
Khususnya di Pelindo II, kemarin Komjen Pol Budi Waseso sudah menetapkan tersangka kasus korupsi di Pelindo II, kita harus kawal terus kasus itu karena ada kaitannya dengan masalah Dwelling Time di Pelabuhan II Tanjung Priok yang sedang di benahi oleh Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Jika memang mobile crane mangkrak maka hal itu tentunya memperlambat kinerja bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok sehingga ekonomi kita juga terganggu.
Kita semua yakin bahwa dengan catatan sukses Komisaris Jenderal Anang Iskandar membongkar kasus-kasus besar narkoba, tentunya kita juga mengharapkan bahwa akan banyak juga kasus-kasus besar di bongkar oleh Kabareskrim yang baru. Selamat bertugas bagi mereka berdua.
[caption caption="narkoba"]
[/caption]