Lihat ke Halaman Asli

Ketika Saya Mendukung “SN” dalam Transkrip “Papa Minta Saham”

Diperbarui: 5 Desember 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah baca transkrip lengkap rekaman papa minta saham belum, silahkan dicari di google atau langsung ke situs ini http://papa.ga/2015/11/30/transkrip-papa-minta-saham/

 yang menarik adalah saya setuju dan mendukung salah satu ide yang dilontarkan oleh tokoh "SN" dalam rekaman tersebut. Ide apakah itu?

Berikut kutipan dari transkrip lengkap tersebut:

SN: Saya itu pak, sudah ketemu presiden, waktu sampai ada 5 pimpinan negara lainnya. Ada ketua MA, Ketua KY, Ketua MK. Saya bilang Pak, bapak ke Papua. Iya kata presiden. Padahal di sana gak ada yang jemput. DPRDnya, bupatinya, gubernurnya. Kesel juga. Soal PSSI macam-macam. Saya bilang bikin itu saja istana di papua. Setuju pak, kata presiden. Masak ada Tampak Siring, Bogor. Masak di sana tidak ada. Saya sudah lihat di sana ada tanah kosong, depannya laut. Jadi secara politis ke depan pasti ke sana.

Bandingkan dengan tulisan saya yang di posting tahun lalu tanggal 29 Mei 2014 http://www.kompasiana.com/muhammad_arfah/istana-presiden-ke-7-oleh-presiden-ke-7_54f73090a3331137728b462a

Kesamaannya adalah kami sama-sama mendukung pembangunan istana presiden di Papua sana. Jadi di luar huru-hara konflik politik yang didasari kekuasaan dan perburuan harta ini, ternyata masih ada sisi positif yang dapat kita ambil sebagai suatu pelajaran. Entahlah apakah ini hanya harapan saya dan “SN” saja, tapi sepertinya Bapak Presiden ke-7 pun tampaknya merespon dan berencana akan mewujudkan Istana Presiden yang ke-7 di bumi cendrawasih.

http://news.okezone.com/read/2015/06/04/337/1160379/istana-presiden-akan-dibangun-di-papua

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/06/078689628/di-papua-jokowi-akan-bangun-istana-adat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline